Review CHORUS: “Menari” di Angkasa Luar!
Angkasa Luar yang Indah

Perjuangan Anda untuk menghancurkan The Circle sebagai Nara tentu saja akan dihabiskan di angkasa luar, yang akan terbagi ke dalam beberapa sistem berbeda sesuai dengan progress yang ada. Yang menarik adalah fakta bahwa di keseluruhan permainan, seperti yang kami bicarakan sebelumnya, Anda akan sepenuhnya beperan sebagai Nara yang tengah mengendarai Forsaken. Ini berarti, tidak akan ada momen dimana Anda akan mengendalikan Nara sebagai “perorangan” atau dari kacamata orang ketiga / pertama, hanya dirinya sebagai pilot pesawat luar angkasa. Ini akan menjadi pondasi semua situasi, baik ketika Anda bertempur, mengeksplorasi sistem yang ada, atau saat berinteraksi dengan karakter NPC yang lain. Anda adalah sang pesawat, seperti halnya konsep serupa di Ace Combat misalnya.
Dengan progress permainan yang dibagi ke dalam beberapa sistem yang terpisah, Deep Silver Fishlabs sepertinya pantas mendapatkan acungan jempol atas kemampuan mereka untuk memastikan setiap darinya terasa dan terlihat berbeda. Memang pada akhirnya Anda akan bertemu dengan begitu banyak kegelapan, namun ada pemandangan unik yang siap menemani, dari sistem dengan planet raksasa sebagai latar belakang, dari yang ternyata datang dengan bongkahan es raksasa yang melayang kesana-kemari, hingga yang berisikan lebih banyak peradaban dengan ragam stasiun luar angkasa yang tersebar. Ada pula sistem yang penuh dengan asteroid atau awan guntur yang menutupi beberapa lokasi, hingga akan mempengaruhi aksi gerak dan eksplorasi Anda.


Maka berperan pula bak sebuah game semi open-world, fakta bahwa Anda bisa bergerak dan berputar 360 derajat di sistem bintang manapun tidak akan membuat Anda kebingungan dan panik. CHORUS datang dengan sistem peta cukup mendetail yang akan memberikan Anda informasi soal kira-kira titik daerah mana yang menarik untuk dikunjungi dan karenanya, besar kemungkinan memuat misi sampingan yang siap menawarkan reward super menggoda. Anda juga akan dibekali dengan satu tombol spesifik yang akan langsung membuat pesawat Anda otomatis bergerak ke posisi horizontal seharusnya agar proses eksplorasi ataupun bertarung menjadi lebih mudah. Setidaknya Deep Silver memikirkan cukup matang-matang masalah yang bisa saja terjadi di CHORUS. Sayangnya, ia datang tanpa banyak titik fast-travel hingga mau tidak mau, Anda harus mengandalkan booster Anda yang tak seberapa cepat untuk menjelajahi luasnya setiap sistem yang ada.
Satu hal yang cukup kami apresiasi dari sisi presentasi CHORUS juga datang dari jarak kamera yang selalu nyaman untuk dinikmati, baik pada saat terbang ataupun bertarung. Anda selalu bisa melihat dengan cukup nyaman apa yang sedang terjadi, yang terkadang juga didukung dengan kursor tambahan untuk ekstra informasi. Saat bertarung misalnya, Anda akan langsung disuguhi titik-titik kursor untuk menandai lokasi setiap musuh yang harus Anda bersihkan, sekaligus ikon berwarna berbeda jika mereka sempat menempatkan damage ke pesawat Anda dan karenanya beresiko tinggi. Tidak akan ada rasa frustrasi dimana Anda “tertahan” di satu sistem karena Anda tidak kunjung menemukan musuh yang harus Anda bunuh misalnya.

Sementara dari sisi audio, CHORUS tak bisa dibilang istimewa. Selain minimnya OST yang akan Anda temui di sepanjang permainan, Anda juga akan bertemu dengan suara senjata yang tidak cukup unik misalnya, untuk membantu menciptakan atmosfer yang lebih berkesan bahwa Anda tengah bertempur di angkasa luar melawan ancaman yang desain dan persenjataannya juga tidak “terkunci” pada apa yang bisa dicapai oleh teknologi manusia itu sendiri. Anda masih akan mendapatkan cut-scene untuk menjelaskan beragam titik narasi yang penting, namun baik dari sisi visual ataupun audio (dalam hal ini VA), ia tidak terasa istimewa dan unik. Cut-scene yang biasanya berfokus pada Nara ataupun FORSA ini tidak akan lebih memanjakan mata daripada sistem planet dan bintang yang Anda singgahi di sepanjang cerita.
Menari di Luar Angkasa

Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, CHORUS adalah sebuah game pertempuran pesawat ala Ace Combat dengan luar angkasa sebagai setting utama. Ini berarti, seperti game pertempuran pesawat pada umumnya, Anda butuh menghabisi musuh Anda sembari bermanuver, baik untuk memperpendek jarak di antara Anda dan sang musuh, atau justru menghindari tembakan-tembakan mereka yang bisa meluncur dari beragam arah. Di CHORUS, selain kemudian bergerak ke kanan dan kiri untuk aksi roll, Anda juga bisa diberikan boost tanpa batas untuk mempercepat gerak Forsa, baik atas nama untuk mengejar atau menghindari musuh.
Forsa sendiri akan dipersenjata dengan tiga buah senjata utama yang terbagi berdasarkan varian: laser, gatling gun, dan missile. Walaupun di progress permainan nanti, batas dan beda antara senjata-senjata ini akan semakin kabur dan tak jelas,namun di awal permainan mereka akan punya fungsi yang benar-benar jelas. Laser akan lebih efektif untuk menghancurkan Shield musuh yang ditandai dengan bar biru, sementara Gatling Gun adalah solusi terbaik untuk merobek pesawat mereka menjadi berkeping-keping. Sementara itu, missile walaupun cukup efektif untuk semua situasi, biasanya paling mematikan saat melawan pesawat lebih besar dengan darah yang tebal. Ketiga senjata ini kesemuanya berbasis cooldown, tanpa sistem peluru. Forsa juga bisa diperkuat dengan menyuntikkan tiga aksesoris di tiga slot berbeda yang masing-masing akan menawarkan buff yang berbeda bergantung pada apa yang Anda pasangkan.


Satu hal yang menarik dari CHORUS adalah fakta bahwa ia ternyata bukanlah game action yang benar-benar linear. Pergerakan Anda dari satu sistem ke sistem lain memang akan terkunci berdasarkan progress cerita Anda, namun untuk setiap sistem yang Anda singgahi, akan ada begitu banyak misi sampingan untuk diselesaikan. Kerennya lagi? Selain reward yang memang pantas untuk dikejar, mengingat ia bisa berujung jadi ekstra senjata baru, aksesoris teranyar, atau sekadar mata uang bernama Credits yang bisa Anda gunakan nanti, ia juga datang dengan jalinan cerita cukup sold. Tidak sedikit misi sampingan yang ketika dipicu teranyar berujung jadi satu cerita besar berantai dengan plot yang menarik. Kerennya lagi? Konsekuensi dari misi sampingan tersebut bisa Anda lihat dengan mata kepala Anda sendiri. Contoh? Jika ada misi yang meminta Anda menyelamatkan sekumpulan pesawat civilian misalnya dan mereka berbicara soal bagaimana mereka hendak bergerak ke sistem tertentu untuk mengamankan diri, Anda benar-benar akan menemukan mereka pada saat Anda mengunjungi sistem yang sama tersebut.
Tentu saja, proses penguatan pesawat tidak akan bergantung hanya pada reward yang Anda terima dari misi utama dan sampingan saja. Menggunakan Credits yang Anda kumpulkan, termasuk dari proses eksplorasi, Anda bisa menghabiskannya di Hangar terdekat untuk membeli senjata atau aksesoris terbaru, atau meningkatkan ketahanan pesawat dan shield yang Anda miliki. Tentu saja, semakin mahal sebuah senjata atau aksesoris, semakin kuat pula efek yang ia tawarkan. Sayangnya, mengingat pentingnya Forsa dalam cerita, Anda tidak akan memiliki opsi untuk membeli dan bergonta-ganti pesawat. Untungnya, akan ada beberapa misi dalam cerita yang akan meminta Anda mengendalikan pesawat perang dalam varian lebih besar sehingga Anda bisa merasakan apa rasanya menjadi pilot pesawat perang yang lebih mematikan.


Selama perjalanan, Anda tentu akan menemukan begitu banyak varian pesawat musuh untuk ditundukkan. Beberapa datang sederhana dan butuh beberapa detik gatling gun saja untuk dihancurkan, sementara yang lain butuh sedikit ekstra strategi mengingat ia datang dengan shield atau struktur material yang lebih efektif dengan misil. Namun seiring dengan perjalanan, Anda akan bertemu dengan varian yang semakin gila dan rasional. Ada yang mampu memberikan shield untuk pesawat musuh yang lain, ada yang mampu bergerak cepat mengingat ia dinaiki oleh pilot yang lebih elite, hingga varian yang datang dengan senjata charge laser yang akan membersihkan shield Anda dengan satu kali tembakan saja. Menariknya lagi? Anda juga akan bertemu dengan kelas pesawat musuh yang bahkan lebih besar dan menakutkan.
Sayangnya, untuk urusan pertempuran melawan pesawat-pesawat di kelas lebih besar dan raksasa ini, ia tidak berujung seseru melawan pesawat sama ukuran yang akan banyak menuntut Anda untuk bermanuver. Hampir semua pertempuran melawan pesawat-pesawat besar ini datang dengan aksi “mencicil” bagian sang pesawat besar dengan menghancurkan bagian-bagian dari mereka secara runtut, sebelum Anda bisa mengakses dan meledakkan bagian inti yang akan menghancurkan keseluruhan pesawat. Masalah besar dari pertempuran ini? Selain fakta bahwa pesawat-pesawat ini hanya diam dan mengandalkan turret untuk menghabisi Anda, yang notabene mudah dihindari, Anda juga terkadang disambut oleh pesawat lebih kecil yang melindunginya. Terlepas dari semakin besarnya bentuk pesawat-pesawat ini seiring cerita, sistem untuk menundukkannya selalu sama.
Sebagai game pesawat dengan cita rasa arcade yang kental, proses bidik dan menggerakkan CHORUS bukanlah sesuatu yang sulit, setidaknya di versi PC. Diperkuat dengan satu tombol spesifik bernama “Drift” yang membuat Forsa bisa berbelok super tajam tanpa mengurangi banyak kecepatan, Anda selalu punya keuntungan strategis untuk mengejar pesawat musuh dari belakang. Posisinya sebagai game “arcade” juga membuat resiko eksplorasinya terhitung kecil, dimana aksi Anda yang tak sengaja menabrak asteroid ataupun struktur bangunan yang ada, selama tidak dalam kecepatan super tinggi, tidak akan otomatis berujung jadi layar game over. Lagipula, ia juga datang dengan sistem checkpoint yang cukup sering sehingga Anda tidak akan harus mengulang dari jauh setiap kali Anda mati.


Masih belum cukup mudah? Nara bukanlah pilot pesawat luar angkasa biasa. Di luar aksi mengendalikan Forsa yang notabene sudah cukup lincah dan cepat, ia juga akan dipersenjatai dengan kemampuan magis bernama Rites. Ada kemampuan Rites yang ditujukan untuk eksplorasi, dimana bak sonar, ia akan memberikan highlight untuk objek dan lokasi yang memang penting untuk Anda perhatikan. Namun ada pula kemampuan Rites yang didesain untuk bertarung. Dengan resource yang bisa Anda dapatkan dengan menghancurkan musuh, Rites yang menggunakan sistem sumber daya ini akan memberikan banyak keuntungan secara instan. Kita bicara dari kemampuan untuk melakukan teleport secara instan ke belakang pesawat musuh atau menembak mereka dengan kemampuan petir yang akan langsung “membersihkan” Shield mereka terlepas dari seberapa tebalnya ia. Rites akan membuat pertempuran Anda jauh lebih mudah, apalagi mengingat ia akan super efektif untuk jenis musuh tertentu.
Satu hal yang cukup menarik dari CHORUS adalah fakta bahwa ia datang sedikit dengan konsep metroidvania di dalamnya. Mengingat Anda akan bisa bergerak bolak-balik sistem selama Anda sudah membukanya di sisi cerita, Anda akan menemukan beberapa lokasi dimana ia tidak akan bisa dimasuki sampai Anda mendapatkan kekuatan atau komponen yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk sedikit mengingat kira-kira apakah komponen yang Anda dapatkan dari sisi cerita ini akan membuka kesempatan baru atau tidak. Untungnya, sejauh permainan kami, hal ini tidak akan terikat pada sistem musuh yang Anda temui. Setiap musuh yang Anda temui akan selalu bisa dihabisi dengan persenjataan apapun yang Anda miliki, terlepas apakah ia efektif atau tidak.

Maka dengan semua sistem yang ia usung, CHORUS datang sebagai game action berbasis pertempuran pesawat di luar angkasa yang menarik. Bukan hanya karena seperti halnya game pesawat yang seharusnya, Anda akan sibuk “menari” untuk menghancurkan setiap ancaman yang ada saja, tetapi juga fakta bahwa ia bukanlah game aksi yang super linear. Ada banyak sistem, ada narasi yang terus berkembang, ada misi sampingan untuk diselesaikan, dan ada kesempatan untuk memperkuat diri lewat sistem reward yang menggoda. Ia berujung lebih memesona dari apa yang kami bayangkan.