EA: Kontribusi Lisensi FIFA itu Cuman Masalah Nama 4 Huruf di Kotak!
Gila mungkin adalah reaksi yang tepat untuk menggambarkan rasa gerah EA yang tak lagi mau membayar lebih mahal untuk lisensi FIFA – game sepakbola super populer-nya. Keengganan ini membuat EA kabarnya harus mulai memikirkan nama baru untuk produk yang tak sulit menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta USD ini. Tak ayal, pendapat fans pun terpecah soal situasi yang satu ini. Namun berdasarkan pernyataan yang diucapkan oleh CEO EA – Andrew Wilson, dan ditulis oleh situs gaming – VGC, EA sepertinya bersikukuh dengan keputusan mereka.
Di depan para karyawan, Wilson berbicara lugas. Ia menyebut bahwa untuk tahun-tahun dimana tidak ada Piala Dunia, kontribusi lisensi FIFA benar-benar hanyalah nama 4 huruf yang tercantum di kotak, yang bahkan orang sudah jarang lihat karena kebanyakan dari gamer mulai membeli game digital. Wilson bahkan menyebut bahwa nama FIFA lebih punya “arti” daripada badan resmi pengelola sepakbola-nya sendiri.
Wilson juga menegaskan bahwa lisensi FIFA di beberapa situasi justru berujung menjadi penghalang. Sebagai contoh? Keinginan bekerjasama dengan Nike yang tidak pernah bisa dilakukan karena hubugnan kerjasama FIFA (badan) dengan Adidas. Ia juga mengaku bahwa EA berujung tidak bisa mengeksplorasi banyak hal karena lisensi yang sudah mereka kunci selama 30 tahun terakhir ini selalu hanya mencakup kategori spesifik saja. Akibatnya? Mereka tak bisa mendorong lebih banyak mode atau jenis gameplay, di luar standar 11vs11.
Keputusan untuk membuang nama FIFA memang belum resmi diumumkan EA. Namun berdasarkan informasi yang ada, nama “FIFA 23” setidaknya masih akan dipertahankan untuk tahun 2022. Lisensi FIFA untuk EA sendiri akan berakhir secara resmi setelah Piala Dunia Qatar.
Bagaimana menurut Anda? Apakah sebaiknya EA membayar lebih mahal untuk nama FIFA atau menggantinya saja dengan yang baru?
Source: VGC