EA Sebut Kesuksesan Halo Infinite Ikut Dorong Kegagalan Battlefield 2042

Reading time:
February 18, 2022
halo infinite

Dari sebuah franchise yang seharusnya melambangkan supremasi game perang militer, terutama karena konsep kehancuran ragam struktur bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan strategis tertentu, menjadi sebuah nama yang identik dengan salah penanganan proses pengembangan, EA dan DICE memang punya pekerjaan berat untuk melambungkan kembali nama Battlefield 2042. Sudah diakui gagal dengan jumlah pemain yang menurun cepat, EA setidaknya berkomitmen untuk memperbaiki judul yang satu ini. Bicara soal kegagalannya, EA ternyata juga menyalahkan faktor eksternal.

Dalam meeting terbaru mereka, EA disebut-sebut menyalahkan beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan rilis Battlefield 2042. Di luar COVID-19, update besar-besaran Frostbite Engine disebut juga ikut berpengaruh karena ia berujung memakan tidak kurang dari 18 bulan waktu pengembangan. Alasan lain yang diambil EA? Rilis mode multiplayer Halo Infinite yang berujung lebih cepat 4 hari dari Battlefield 2042. EA menyebut bahwa karena Battlefield 2042 kurang “rapi” saat dirilis, gamer jadi lebih memilih multiplayer Halo Infinite yang notabene juga dilepas secara free to play.

battlefield 2042 logo 1
Suksesnya rilis Halo Infinite 4 hari sebelumnya disebut EA berkontribusi ikut membuat Battlefield 2042 gagal.

Di meeting yang sama, EA juga menegaskan bahwa ekspektasi gamer terhadap nama “Battlefield” sudah berubah. Mereka butuh mempertimbangkan seri yang lebih luas dan lebih dalam. Bagaimana menurut Anda? Apakah Halo Infinite membuat Anda tak mempertimbangkan Battlefield 2042?

Source: IGN

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…