Industri Game Mulai Bereaksi Atas Invasi Russia ke Ukraina
Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Di tengah situasi pandemi yang belum berakhir dengan angka kasus yang terus meroket, kita harus berhadapan dengan kasus invasi Russia ke Ukraina. Krisis kemanusiaan ini tentu saja memancing reaksi dari beragam pihak, baik pemerintahan resmi ataupun bisnis, termasuk video game di dalamnya. Beberapa membuka jalur bantuan lewat keuntungan penjualan seperti yang dilakukan oleh This War of Mine, namun beberapa datang dengan sanksi ke pihak Rusia sebagai bentuk dukungan kepada Ukraina. Reaksi-reaksi ini pun bermunculan.
Beberapa di antara memang langsung menarik perhatian. Ada beberapa yang pantas dibicarakan. Di antaranya:
- CD Projekt Red misalnya memutuskan untuk menarik GOG dan penjualan game mereka di wilayah Rusia dan Belarus.
- John Romero merilis 2 level baru untuk game DOOM klasik dengan harga tertentu yang kesemua keuntungannya disumbangkan ke Ukraina
- EA menarik semua tim asal Rusia dari FIFA 22 dan NHL 22
- Sony tiba-tiba tidak lagi menjual Gran Turismo 7 di Russia tanpa informasi resmi
- Studio World of Tanks memecat Creative Dir. yang sempat mendukung Russia lewat post sosial media pribadinya.
- Tidak sedikit pula developer yang berfokus untuk memastikan karyawan-karyawan Ukraina dan keluarga mereka aman, dengan dana yang dialokasikan untuk memastikan hal tersebut terjadi.
- Pemerintahan Ukraina sendiri sempat meminta pemilik konsol seperti Playstation dan Xbox untuk mulai mematikan layanan mereka untuk gamer-gamer Russia.
Dengan konflik yang terus terjadi, bukan tidak mungkin bahwa akan ada lebih reaksi lebih keras muncul di masa depan. Bagaimana menurut Anda? Apakah industri game seharusnya “terlibat” dalam situasi seperti ini atau tidak?