Selamat Jalan, Fahmi Hasni..
Seperti pahlawan yang berdiri di garis terdepan, mengibarkan bendera Merah Putih, dan berteriak lantang bahwa industri game Nusantara bukanlah sesuatu yang bisa dipandang sebelah mata, itulah hal yang berhasil dicapai seorang Fahmi Hasni selama hidupnya. Selama hidupnya? Sangat disayangkan, iya. Karena talenta muda yang melahirkan game seperti Coffee Talk, What Comes After, dan nantinya – Afterlove EP ini harus tutup usia di umurnya yang ke-32 tahun. Tidak ayal lagi, kepergiannya cukup untuk membuat tidak hanya pelaku industri game Indonesia saja, tetapi beragam belahan dunia lainnya ikut bersedih. Fahmi Hasni sudah menancapkan nama, talenta, dan profesionalitasnya di pasar game indie global.
Begitu menyukai Suikoden 2 sebagai salah satu game terfavoritnya sepanjang masa, kiprah Fahmi di industri game Indonesia dimulai dari Gameloft. Ia bahkan sempat melahirkan tulisan-tulisan memesona selepas darinya, ketika ia mulai berperan sebagai Editor in Chief untuk sesi gaming di Tech in Asia Indonesia. Namun harus diakui, kiprah manisnya tentu mulai bersinar ketika ia melahirkan Coffee Talk di bawah bendera Toge Productions, sebuah game Indonesia yang berhasil mencuri hati banyak gamer di seluruh dunia karena konsep, visual, dan cerita yang ia bawa. Lewat What Comes After, Fahmi menyalurkan energi positif yang bahkan lebih dalam lagi lewat gaya ceritanya yang fantastis.
Selamat Jalan, Fahmi. Selamat berbincang-bincang dengan developer-developer game legendaris di atas sana. Semoga ada begitu banyak kucing imut yang menemani. Semoga ada Suikoden VI dan mesin konsol apapun yang mengikuti. Semoga ada tumpukan komik One Piece dari masa depan dengan ending definitif menunggu. Karena seperti talenta dan nama, kini tidak ada lagi ruang ataupun waktu yang membatasi. Selamat jalan..