10 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima Gamer!

Reading time:
May 18, 2022
venom snake

Jika ada satu hal yang menyatukan kita semua pada saat membaca artikel ini adalah fakta bahwa kita semua jatuh cinta pada hal yang sama – video game. Genre yang kita sukai mungkin berbeda satu sama lain dengan judul yang berbeda pula, namun pada akhirnya industri ini yang membuat kita senang, tenang, dan sekaligus membuat dompet kita semakin tipis perlahan tapi pasti. Seperti kata pepatah bahwa “cinta seringkali buta”, kita sebagai gamer seringkali tak melihat kenyataan pahit yang mengakar dan lahir yang tumbuh dari hobi menjadi gaya hidup ini. Kelemahan-kelemahan yang seringkali kita sampingkan karena kita tidak ingin melihat hobi kita punya sesuatu yang “buruk” di dalamnya.

Dengan begitu luasnya video game sebagai hobi, begitu banyak judul dan genre, begitu banyak mimpi dan ambisi mereka yang datang mencicipinya, mengesampingkan hal-hal ini bisa menghasilkan sesuatu yang justru kontra-produktif di masa depan. Tidak ingin mengakui bahwa apa yang kita sukai dan cintai bisa berakibat buruk memang bentuk sebuah bias yang bisa dirasionalisasi, namun terkadang, tetap butuh disajikan secara terang-benderang untuk mendapatkan perspektif yang jauh lebih baik. Kita tentu saja tak hanya bicara soal gaming secara offline saja, tetapi juga online dan kompetitif.

Lantas, apa saja 10 kenyataan pahit yang harus diterima gamer? Berikut adalah toplist versi JagatPlay:

  1. Tidak Ada Jaminan Waktu Main Game Banyak Akan Jadi Pro Gamer

liquid

Dengan uang ratusan juta hingga puluhan miliar Rupiah bisa diperebutkan, terutama di kancah global, banyak anak-anak dan remaja yang bermimpi untuk menjadi gamer professional saat ini. Dengan begitu banyak judul yang kini memiliki scene kompetitif, mimpi ini menjadi sesuatu yang terasa rasional untuk dikejar. Hasilnya? Tidak sedikit gamer muda saat ini yang merasa harus menghabiskan waktu mereka sebanyak mungkin untuk mengasah skill mereka dengan mimpi menjadi gamer pro. Tapi kenyataannya, persentase mereka yang berhasil masuk ke dalam scene bisa dihitung dengan jari. Jika ada 5 gamer muda berhasil membentuk tim di antara 5.000.000 gamer muda yang punya mimpi sama, maka ada 4.999.995 gamer yang baru saja menghabiskan waktu mereka untuk sesuatu yang tidak lebih dari sekadar kesenangan.

9. Gatekeeping Justru Mematikan Komunitas

elden ring new5

Pernahkah Anda mendengar istilah “Gatekeeping” sebelumnya? Istilah lain yang mungkin sering didengar gamer Indonesia adalah “Elitist” dimana posisi Anda sebagai seorang gamer atau pencinta franchise tertentu baru diakui jika Anda melakukan sesuatu sesuai standar gamer-gamer ini. Sebagai contoh? Gamer yang merasa playthrough game Elden Ring gamer lain TIDAK SAH misalnya, jika mereka melawan boss menggunakan summon. Aksi-aksi para gatekeeper ini inilah yang seringkali justru membuat komunitas mereka mati perlahan, karena tidak hanya karena menjengkelkan saja, tetapi membuat komunitas itu sendiri terasa tidak bersahabat untuk gamer pendatang baru. Ingin terlihat seperti gamer imba? Atau gamer Elite yang sesungguhnya? Membantu para newbie jadi solusi yang lebih solid.

  1. Menjadi Youtuber / Streamer Gaming Juga Butuh Keberuntungan

friday short

Jika Anda bertanya pada banyak gamer anak muda dan remaja saat ini soal pekerjaan apa yang paling mereka dambakan, di luar gamer PRO, Anda mungkin akan mendapatkan jawaban sebagai Youtuber / Streamer Gaming sebagai salah satu puncak daftar prioritas. Membayangkan kesempatan untuk bermain game dan mendulang uang banyak adalah sebuah mimpi yang tentu saja akan jadi kenyataan untuk mereka. Namun kenyataan pahit yang seringkali mereka lupakan? Fakta bahwa scene streamer dan youtuber seperti ini bisa dibilang super kompetitif. Anda harus bertarung melawan jutaan gamer di luar sana yang juga punya ambisi yang sama. Anda juga harus memiliki kepribadian yang cukup unik untuk menarik perhatian, atau punya gimmick yang sebegitu spesifiknya hingga Anda tidak bisa tergantikan. Namun pada akhirnya, meraih popularitas di area ini juga butuh banyak keberuntungan. Jika sudah 5 tahun berjalan menjadi streamer dengan hanya 5 penonton aktif saja, bukankah ini saatnya untuk berhenti?

  1. Membela Produk Karena Tidak Punya Produk Lain

Playstation 5 teardown video 4
Bentuk kipas.

Menjadi atau sekadar menemukan fanboy di internet, apalagi dengan aktifnya situs sosial media selama satu dekade terakhir, menjadi sesuatu yang mudah terjadi. Namun mereka-mereka yang setengah mati membela produk ini seringkali harus diakui, bukan karena mereka yakin dan cinta dengan produk yang mereka bela. Mengapa? Karena bisa jadi rasa cinta ini muncul karena mereka tidak pernah memiliki atau menjajal produk yang lainnya, terutama karena keterbatasan dana. Karena hal ini, mereka kemudian membangun sejenis justifikasi bahwa produk yang mereka beli memang sudah yang terbaik dengan uang yang terbatas tersebut, dan karenanya produk kompetitor yang belum mereka coba dan tidak bisa beli dalam waktu dekat adalah sampah. Fanboy juga seringkali melupakan fakta bahwa mereka membela korporasi besar yang sebenarnya tidak ambil pusing dengan mereka dan melihat mereka hanya sebagai angka dalam statistik saja.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…