Review My Lovely Wife: Pilih Istri atau Iblis-Iblis Seksi!

Reading time:
June 28, 2022

Eksekusi Kurang Matang

my lovely wife jagatplay 71
Repetitif, grindy, dengan banyak potensi yang terasa tak dimaksimalkan dengan baik adalah kesan kuat dari My Lovely Wife.

Di atas kertas, My Lovely Wife memang memiliki konsep cerita yang lumayan oke dengan eksekusi gameplay berkombinasi yang sebenarnya baik-baik saja untuk menerjemahkan hal tersebut. Namun sayangnya, pengalaman yang ia tawarkan berujung tidak sebaik yang kami inginkan. Ada begitu banyak potensi yang seharusnya bisa digali dan diimplementasikan ke dalam mekanik yang ada untuk membuatnya lebih seru namun berujung disia-siakan begitu saja. Tentu saja, voice act yang kami bicarakan sebelumnya hanyalah salah satu masalah yang ada.

Kita mulai dari proses balancing misalnya. Tidak perlu menunggu waktu terlalu lama, mungkin di Succubus Anda yang ketujuh atau kedelapan dimana Anda sudah sempat membunuh 2-3 Succubus sebelumnya hingga Anda menemukan bahwa resource yang Anda butuhkan – uang dan Canal Essence tumpah ruah hingga batas Anda tidak tahu hendak menggunakannya untuk apa lagi. Ini berarti, Anda sudah menggunakan uang Anda untuk semua hal yang bisa dibeli, dari material hingga aksi upgrade jumlah kamar. Ini juga berarti jumlah Cannal Essence yang tidak sulit terpenuhi untuk melanjutkan garis cerita atau sekadar memenuhi resource yang dibutuhkan untuk meningkatkan pohon skill yang ada. Anda akan menemukan titik dimana alih-alih menyibukkan diri dengan memerintahkan Succubus Anda untuk bekerja, Anda terus melewatkan hari demi hari hanya untuk mendorong cerita karena pada dasarnya semua resource ini tidak berguna.

My Lovely Wife juga datang dengan pondasi ide yang solid, namun berujung absurd dan sia-sia. Kita bicara soal Succubus misalnya, yang kepribadiannya hanya terperangkap pada varian mereka dan bukan individu yang mengemuka. Ini membuat kesan bahwa di luar varian yang ada, setiap Succubus akan bersikap, bertingkah laku, dan memiliki kebutuhan yang sama padahal mereka mengusung nama yang berbeda.  Aksi dating sim berbasis tanya jawab yang terkadang terkunci pada skill tree tertentu juga sayangnya, tak imersif. Kami selalu jatuh cinta pada desain yang diusung, namun tidak ada satupun varian Succubus ini yang datang dengan jawaban, tingkah laku, atau sikap yang membuatnya berasa unik hingga cukup untuk menggerakkan jiwa Anda.

Padahal My Lovely Wife sebenarnya sudah menyertakan sebuah mekanik lain yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah ini. Setiap Succubus yang datang, yang lewat proses belajar dan prostitusi yang Anda lakukan, akan mengumpulkan mekanik lain bernama “Trait”. Sayangnya, trait yang seharusnya bisa membedakan setiap succubus dari varian yang sama sekalipun ini justru berperan hanya sebagai skill pasif saja. Ia akan membedakan berapa banyak resource yang Anda dapatkan di beragam aktivitas, itu saja. Padahal ia bisa digunakan sebagai pondasi untuk sesuatu yang lebih kompleks, yang mungkin akan membuat My Lovely Wife menjadi lebih menarik dari sisi gameplay. Bayangkan misalnya Anda menemukan Succubus dengan trait “Golddigger” alias mata duitan, yang hanya bisa dibahagiakan jika Anda menginvestasikan Gold sebanyak mungkin ke dirinya. Atau trait seperti “Economical” yang semakin bahagia jika jumlah Gold di tangan Anda semakin banyak. My Lovely Wife butuh hal seperti ini.

Maka eksekusi kurang matang ini berujung menghasilkan pengalaman setengah hati yang justru dibanjiri dengan repetisi dan proses grinding yang perlahan tapi pasti, mulai sulit untuk dinikmati.

Kesimpulan

my lovely wife jagatplay 43
Apa yang berusaha dilakukan GameChanger Studio dengan My Lovely Wife masih pantas untuk diacungi jempol. Hanya saja sulit untuk mengabaikan perasaan bahwa di titik ini, mereka sepertinya butuh lebih banyak waktu untuk memikirkan dan menentukan, apa sebenarnya yang mereka inginkan dari game ini sendiri. Karena untuk saat ini, ia terasa seperti kantong plastik indah yang sayangnya, tak berisi banyak.

Dari sisi konsep, My Lovely Wife memang terdengar menarik. Bayangkan sebuah cerita soal pria yang hendak membangkitkan kembali wanita yang ia cintai, dimana satu-satunya solusi adalah dengan menggelar proses prostitusi para iblis-iblis seksi. Dari pondasi ini, ada banyak yang sebenarnya bisa dilakukan dengan game ini. Namun yang terjadi? Alih-alih sebuah game dating sim kompleks, game management seru, atau game alchemy yang solid, yang terjadi adalah sebuah produk yang berusaha mengkombinasikan ketiga elemen ini namun tidak mampu mengeksekusi satu darinya dengan sebaik mungkin. Yang terasa adalah sebuah game indie dengan daya tarik khusus, namun dengan pengalaman setengah hati.

Tentu saja ada banyak hal yang bisa kita keluhkan dari My Lovely Wife, bahkan ketika kita menyadari statusnya sebagai game indie sekalipun. Dari sisi presentasi, kota yang terbagi hanya dalam satu artwork saja atau kurangnya suara efek lebih banyak yang bisa menonjolkan sensualitas para succubus atau merefleksikan aktivitas yang mereka lakukan benar-benar sangat disayangkan. Kesemuanya juga dibungkus dengan mekanik yang terasa repetitif dan berujung grindy ketika cerita mulai berjalan jauh. Masih belum cukup? My Lovely Wife juga menyuntikkan konsep seperti “Trait” yang berujung tak sepenting yang dibayangkan, lengkap dengan proses balancing buruk yang membuat resource tampil berlebih hanya dalam waktu singkat terjadi.

Walaupun demikian, apa yang berusaha dilakukan GameChanger Studio dengan My Lovely Wife masih pantas untuk diacungi jempol. Hanya saja sulit untuk mengabaikan perasaan bahwa di titik ini, mereka sepertinya butuh lebih banyak waktu untuk memikirkan dan menentukan, apa sebenarnya yang mereka inginkan dari game ini sendiri. Karena untuk saat ini, ia terasa seperti kantong plastik indah yang sayangnya, tak berisi banyak.

 

Kelebihan

my lovely wife jagatplay 44
Istri? Pfftttt..

Desain Succubus yang menggoda

Pondasi cerita lumayan menarik

Objektif cukup mudah dimengerti

 

Kekurangan

my lovely wife jagatplay 31
Konsep “Trait” yang berujung tak banyak dimanfaatkan.

Repetitif dan grindy terutama saat progress cerita menjauh

Desain kota benar-benar terbatas

Kepribadian para Succubus tak terasa menarik walaupun cukup berbeda satu sama lain

Pengalaman terasa setengah hati

 

Cocok untuk gamer: yang senang dengan konsep succubus, menginginkan game management yang super sederhana

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan pengalaman bermain yang memuaskan, yang benci dengan konsep repetisi

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…