Setelah penantian yang cukup lama, gamer akhirnya berkesempatan untuk menikmati Diablo Immortal dari Blizzard. Game yang sempat memicu tawa di awal pengumumannya karena terhitung langkah yang absurd dari developer sekelas Blizzard ini akhirnya tersedia di banyak region, terkecuali Asia Pasifik termasuk Indonesia yang baru akan bisa menikmatinya di akhir Juni 2022 nanti. Terlepas dari semua puja-puji soal asyiknya gameplay dan optimalisasi maksimal di perangkat mobile, ia berujung menuai kritik karena strategi monetisasi yang terhitung agresif. Sebegitu agresifnya, hingga tak semua gamer akan bisa memaksimalkan karakter mereka.

Proses hitung-hitung uang yang harus dikeluarkan gamer untuk memaksimalkan karakter mereka di Diablo Immortal dilakukan oleh channel Bellular News yang datang dengan kesimpulan yang mencenangkan. Untuk bisa membuat karakter Anda benar-benar “mentok”, Diablo Immortal disebut-sebut menuntut Anda untuk mengeluarkan uang sekitar USD 110.000 atau sekitar 1,5 Miliar Rupiah!

Uang tersebut didistribusikan untuk mendapatkan tier tertinggi Legendary Gems, konten post-game yang bisa Anda dapatkan secara acak (gacha) via Legendary Crests yang tentu saja, tidak tersedia untuk gamer-gamer free to play. Gamer akan butuh sekitar USD 40.000 untuk membawa Legendary Gems 5-star mereka ke Rank 10. Setelah itu tercapai? Diablo Immortal punya mekanisme lain bernama Resonating Boards yang menuntut Anda untuk mereka ulang aksi yang sama dengan sebelumnya. Ini  berarti Anda harus mengeluarkan ekstra uang sekitar USD 50.000 – USD 60.000 lagi. Ini membuat total uang untuk membuat karakter Anda benar-benar maksimal ada di kisaran harga sekitar USD 110.000.

Berita lebih buruknya lagi? Semua gems ini akan lebih dimanfaatkan untuk mode PvP dan bukannya PvE, membuat citra pay to win Diablo Immortal semakin kuat. Blizzard sendiri belum angkat bicara soal tuduhan dan hitung-hitungan yang satu ini. Bagaimana dengan Anda? Masih tertarik menjajal game ini?

Source: VGC