Penelitian: Karakter Cewek Seksi Tidak Bikin Gamer Pria Seksis dan Misoginis

Reading time:
June 28, 2022
doa xvv 1

Menyalahkan video game untuk beragam masalah sosial yang terjadi sepertinya adalah “jalan keluar” termudah bagi orang-orang awam setiap kali kasus kontroversial mengemuka ke permukaan. Video game dilihat sebagai biang yang harus diatur bahkan, dibasmi atas nama kehidupan sosial yang lebih baik. Padahal sudah berulang kali, melalui penelitian-penelitian yang melewati proses metode yang valid dan kredibel, semua hal tersebut dibantah. Selalu berkutat pada masalah kekerasan, penelitian yang satu ini datang dengan masalah yang lebih menarik.

Hampir semua penelitian terkait video game selalu membahas soal keterkaitan antara video game dan perilaku kekerasan di dunia nyata, yang selalu berujung pada kesimpulan yang sama – bahwa keduanya tidak berhubungan. Namun penelitian yang dilakukan oleh Prof Christopher J. Ferguson dari fakultas psikologi Stetson University ini berusaha menjawab pertanyaan berbeda. Apakah game-game dengan sensualitas berlebih akan membuat pandangan pria menjadi lebih seksis dan misoginis terhadap perempuan? Apakah gamer perempuan akan mengalami ketidakpuasan pada citra fisik mereka dan beragam masalah mental lainnya setelah memainkan game-game ini?

doa xvv 2
Penelitian terbaru menegaskan tidak ada hubungan antara game dengan karakter cewek seksi dengan sikap pria gamer yang seksis atau misoginis.

Untuk menjawab pertanyaan ini, Ferguson melakukan metoda meta-analisisi terhadap kurang lebih 18 penelitian yang sempat dirilis untuk tema yang sama. Kesimpulannya? Seperti halnya kekerasan, kedua hal ini tidak berhubungan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap gamer yang seksis atau misoginis dengan video game penuh sensualitas yang mereka mainkan. Tidak ada pula hubungan antara rasa percaya diri gamer wanita dengan konten sensualitas karakter wanita dari game yang mereka mainkan.

Kesimpulan Ferguson juga ditutup dengan pernyataan yang sepertinya sudah seringkali kita dengar, bahwa sudah saatnya masyarakat tidak selalu menjadikan video game sebagai “kambing hitam” untuk beragam masalah sosial yang ada.  Anda yang tertarik membaca penelitian ini lebih mendalam bisa menuju ke tautan berikut ini.

Source: Psypost

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…