Dikritik, Game Pijat Cewek Anime dan Musik – Massage Freaks Ditunda!
Sensualitas adalah nilai jual yang abadi di industri game, banyak publisher dan developer memahami hal tersebut dengan baik. Bahwa terlepas dari konsep gameplay atau visual sederhana, akan ada selalu pasar niche yang siap untuk melahap dengan cepat konten seperti ini, bahkan di tingkat harga yang mahal sekalipun. Yang menarik? Pasar ini justru kian giat dieksplorasi oleh Nintendo yang dahulu terkenal sebagai “konsol keluarga”, termasuk proyek teranyar dari studio qureate – Massage Freaks. Namun Anda yang tak sabar lagi menunggu game yang satu ini, sepertinya harus menelan pil pahit yang mengecewakan.
Berusaha menggabungkan konsep pijat dan ritmik musik dalam satu ruang yang sama, berbintangkan beberapa cewek anime dengan proporsi badan sensual, Massage Freaks paham soal apa yang hendak mereka jual.
Namun ternyata oh ternyata, ia berujung menuai kritik pedas. Kritik yang datang menyoroti soal representasi karakter wanita yang mereka bawa serta miripnya konsep yang ia usung dengan kasus pelecehan seksual di ragam tempat pijat yang baru saja terjadi di Jepang. Beberapa bahkan menyoroti Nintendo yang memperbolehkan game ini tersedia di platform mereka. Kritik lainnya datang dari fakta bahwa semua nama karakter wanita yang dihadirkan ternyata mencaplok nama panggilan anggota-anggota grup idol – Hinatazaka46.
2022年8月4日に発売を予定していた「マッサージフリークス」のNintendo Switch版は関係各所と協議した結果、発売を延期とさせていただくこととなりました。
お客様には、多大なるご迷惑をおかけいたします事、心よりお詫び申し上げます。添付をご一読いただけますと幸いです。 pic.twitter.com/ZbfjArT1V1— qureate公式(キュリエイト) (@qureate) July 22, 2022
Karena kritik tersebut, qureate memutuskan untuk menunda rilis Massage Freaks hingga waktu yang belum ditentukan. Mereka menarik semua proses pre-order dari semua region Nintendo eShop sekaligus menutup situs resmi mereka. Sebagai langkah awal, qureate akan mengganti keseluruhan nama wanita di dalam game agar tidak lagi menyerupai nama panggilan anggota Hinatazaka46.
Belum ada informasi jelas apakah Massage Freak akan dilepas dengan konten dan konsep yang sama di masa depan atau kembali dengan konten yang “disesuaikan”, atau jangan-jangan tak pernah kunjung mendapatkan rilis nantinya. Kira-kira seperti apa kelanjutannya? Kita tunggu saja.
Source: Automaton