Kelompok Hacker Klaim Retas Server Bandai Namco
Jika ada salah satu fenomea cukup unik yang terjadi selama kasus pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir, terutama di industri game, adalah kerentanan sistem keamanan yang tiba-tiba lahir sejak karyawan diperbolehkan kerja dari rumah. Dengan kondisi yang tak bisa dipantau perusahaan langsung, mereka jadi sasaran empuk para hacker yang selalu mencari cara untuk menembus server yang ada. Nama perusahaan besar sekelas CD Projekt Red, Naughty Dog, EA, NVIDIA, hingga Capcom pernah menelan pil pahit yang satu ini dengan beragam konsekuensi yang tak kalah fatal. Berita buruknya? Bandai Namco sepertinya jadi target selanjutnya.
Bandai Namco memang belum melaporkan kondisi ini secara resmi, namun sang kelompok peretas yang mengaku sudah membobol server perusahaan asal Jepang inilah yang membawa berita ini lebih dulu. Adalah kelompok ransomware bernama ALPHV atau yang sempat menggunakan nama BlackCat di masa lalu yang sudah mengeksekusi aksi ini. Tidak ada detail lebih jelas soal seberapa parah proses peretasan yang berhasil mereka lakukan, jenis data apa yang bocor, dan apakah ia mempengaruhi para gamer sebagai konsumen atau tidak. Tidak ada informasi pula berapa besar uang tebusan yang diminta oleh kelompok ini.
ALPHV ransomware group (alternatively referred to as BlackCat ransomware group) claims to have ransomed Bandai Namco.
Bandai Namco is an international video game publisher. Bandai Namco video game franchises include Ace Combat, Dark Souls, Dragon Ball*, Soulcaliber, and more. pic.twitter.com/hxZ6N2kSxl
— vx-underground (@vxunderground) July 11, 2022
Bandai Namco sendiri saat ini masih sibuk menangani beberapa game besar seperti Digimon Survive dan One Piece Odyssey yang tentu saja, menjadi game yang cukup diantisipasi saat ini. Apakah proses peretasan ini akan mempengaruhi rilis game-game mereka? Kita tunggu saja.