Olok Gamer Single-Player, EA Tuai Kritikan!

Reading time:
July 1, 2022
electronic arts

Atas nama untuk mendorong format monetisasi yang lebih efektif atau sekadar mendorong data waktu permainan yang esensial bagi sang publisher untuk dipamerkan, banyak video game yang kini menjadikan mode multiplayer sebagai bonus atau bahkan fokus untuk produk teranyar mereka. Walaupun demikian, tren ini tidak lantas dilahap begitu saja oleh semua gamer. Tidak sedikit gamer di luar sana yang masih lebih memilih untuk menikmati game-game single-player yang biasanya punya daya tarik yang berbeda. Tipe gamer seperti inilah yang baru saja “diolok” oleh EA.

Lewat akun Twitter resminya, EA melemparkan “lelucon” tak lucu yang justru membuatnya dibanjiri kritik sebagai konsekuensi. Menggunakan bahasa meme, EA berkelakar bagaimana nilai seorang pria / wanita yang awalnya “10” alias sempurna berujung tercederai oleh fakta bahwa mereka hanya memainkan game-game single player saja. Seolah-olah memainkan game multiplayer adalah keharusan.

Kritik langsung datang dari segala arah dengan satu kesimpulan yang sama – bahwa tweet yang satu ini terasa seperti sebuah salah langkah. Kritik bahkan keluar dari Vince Zampella – salah satu eksekutif EA yang terkenal lewat kekuatan game single player mereka via Respawn seperti proyek Star Wars: Jedi Fallen Order misalnya. Kritik lebih emosional datang dari Zach Mumbach – produser Dead Space 2 dan Dante’s Inferno semasa kerjanya di Visceral Games, yang notabene memang ditutup EA karena mereka hanya menghasilkan game single-player saja.

Walaupun EA berusaha memperbaiki situasi dengan tweet lanjutan, namun nama mereka sudah tercederai karena blunder yang satu ini. EA sendiri tengah berjuang membenahi Battlefield 2042, game multiplayer tanpa single-player mereka yang berujung bencana belum lama ini. Bagaimana menurut Anda? Apakah ini blunder atau lelucon yang direspon terlalu sensitif oleh gamer?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…