Dev. Game Mobile Deemo & Cytus Pecat Semua Artist, Ganti Penuh dengan AI

Reading time:
May 29, 2023
deemo1

Anda sepertinya mustahil melewatkan kata “AI” yang sepertinya menjadi jargon yang fantastis selama setidaknya satu tahun terakhir. Perkembangan super pesat yang terjadi berhasil membuat sang intelejensia buatan tersebut untuk melakukan begitu banyak hal, dari proses animasi, menjawab pertanyaan super kompleks, programming, hingga menciptakan artwork dengan kelas yang tidak main-main. Banyak yang melihat bahwa AI adalah “masa depan” banyak industri, yang tentu saja berujung menjadi ancaman bagi pekerja manusia yang sesungguhnya. Percaya atau tidak, hal ini ternyata sudah terjadi di industri game.

Banyak dari Anda mungkin belum pernah mendengar nama developer bernama Rayark sebelumnya. Namun untuk para gamer penggemar game ritme di perangkat mobile seperti DEEMO atau Cytus, developer yang satu ini tidak akan lagi asing. Sayangnya, nama Rayark ini mengemuka kembali karena kebijakan yang tak populer. Perusahaan dikabarkan berujung memecat sebuah artist artwork mereka yang selama ini memang jadi ujung tombak untuk urusan presentasi visual. Sebagai gantinya? Mereka kini sepenuhnya menggunakan kemampuan AI untuk meracik artwork yang mereka butuhkan, yang kabarnya sudah mulai dilakukan sejak April 2023 silam.

Ini tentu saja menjadi langkah kontroversial yang sangat disayangkan banyak pihak, apalagi mengingat kualitas artwork yang diracik oleh sang AI sendiri masih belum sempurna dan memuat banyak cacat di level detail. Banyak gamer yang khawatir bahwa langkah selanjutnya Rayark adalah mengimplementasikan sistem AI yang sama untuk meracik lagu-lagu game ritme mereka di masa depan.

Bagaimana menurut Anda sendiri soal situasi yang satu ini?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…