Unity Ingin Tarik Royalti Per Install, Developer Game Mengamuk!

Jika berbicara soal engine-engine populer nan umum yang seringkali digunakan developer untuk meracik game-game mereka, terutama dari pasar indie dan mobile, maka Anda akan menemukan Unity sebagai salah satu ujung tombak. Dari beragam presentasi mereka, Unity juga terus tumbuh dan berkembang untuk mengejar kualitas visualisasi yang setara dengan game-game modern. Namun alih-alih berita baik, nama Unity kini justru tengah tercemar dengan asosiasi pada kata rakus yang begitu kental. Apa pasal? Karena sistem royalti mereka yang baru.
Mulai dari awal Januari 2024 mendatang, Unity ingin mengimplementasikan sistem royalti yang baru. Bahwa alih-alih sistem bagi hasil seperti engine yang lain, Unity ingin mengimplementasikan sistem bagi royalti per install game. Bahwa setelah sebuah game sudah menyentuh total pendapatan tertentu, Unity akan mendapatkan porsi pendapatan per install game yang tercatat.
Seperti yang bisa diprediksi, langkah ini langsung memicu amarah banyak developer dan publisher. Apa pasal? Karena ini terasa seperti malapetaka untuk beragam skenario, seperti game free to play yang punya instalasi banyak namun tidak setiap darinya berkontribusi menghasilkan uang atau bagaimana hitungan ini bisa terpengaruh pada aksi install ulang game atau pembajakan yang bisa saja tetap berujung para royalti untuk Unity. Lebih parahnya lagi? Kebijakan ini hendak mereka terapkan secara retrospektif. Ini berati bukan hanya game-game setelah Januari 2024 mendatang yang terdampak, namun semua game Unity yang sempat dirilis sebelum Januari 2024 juga akan terpengaruh.
Goddamnit Unity!
Your new pricing model is just pure extortion.And you want it retroactively enforced on past games?! What the hell?
This is a big F-U to all game developers.
We’ll be moving to other game engine alternatives for our future games. Bye Unity— Kris Antoni – Toge Productions (@kerissakti) September 13, 2023
Buy Cult of the Lamb now, cause we're deleting it on Jan 1st. 😘 https://t.co/nSWg9DP0sh
— Cult of the Lamb 💅 🌈 (@cultofthelamb) September 12, 2023
Amukan developer dan publisher game pun mengucur di beragam situs sosial media. Hampir sebagian besar dari mereka, terutama yang tengah mengerjakan sebuah proyek baru berbasis Unity saat ini, mengancam akan mengganti engine mereka ke engine mereka yang lain jika kebijakan baru ini tidak diubah. Publisher dan developer game lokal populer Indonesia seperti Toge Productions juga berencana untuk melakukan aksi sama, dimana mereka tak lagi tertarik menggunakan Unity. Langkah lebih ekstrim bahkan hendak dilakukan developer Cult of the Lambs yang siap menghapus game mereka dari peredaran tepat di Januari 2024 mendatang.
Unity sendiri saat ini masih bersikukuh dengan kebijakan royalti barunya yang sejauh ini hanya menuai respon negatif dan kritik saja. Apakah mereka akan “sadar diri” dan menganulir keputusan royalti baru ini? Kita tunggu saja.