Unity Ubah Kebijakan, Royalti Kini Tak Lagi Retroaktif

Tidak ada lagi langkah blunder yang lebih mengecewakan sekaligus mengagetkan selain apa yang diambil Unity selama seminggu terakhir ini. Bayangkan saja, atas nama rasa rakus dan tamak yang terproyeksi terlalu jelas, mereka hendak mengimplementasikan kebijakan baru bernama “Runtime Fee” yang pada dasarnya hendak meminta royalti dari para developer dan publisher per instalasi game menggunakan engine mereka. Lebih parahnya lagi? Kebijakan ini juga bersifat retroaktif, yang berarti membuatnya berlaku untuk game-game Unity yang sudah tersedia di pasaran terlepas dari berapapun usianya. Tak heran jika kebijakan ini langsung memicu amarah begitu banyak developer dan publisher yang juga datang dengan ancaman boikot. Unity pun menyerah dan berbenah.
Setelah berhadapan dengan kritik pedas dan ancaman boikot yang bahkan sempat dimulai dengan aksi mematikan iklan oleh para developer untuk menihilkan penghasilan untuk Unity, engine super populer ini akhirnya berbenah. Mereka akhirnya mengumumkan perubahan kebijakan yang jauh lebih bersahabat walaupun tidak serta merta menghapus dan menghilangkan konsep “Runtime Fee” di awal tersebut. Seperti apa kebijakan baru tersebut? Ini dia point-point utamanya:

- Konsep royalti per install (alias Runtime Fee) tidak berlaku untuk game yang diracik menggunakan Unity Personal ataupun Unity Plus. Hanya untuk mereka yang menggunakan Unity Pro dan Enterprise.
- Biaya cuma-cuma menggunakan Unity Personal sempat hanya untuk studio yang berpenghasilan di bawah USD 100 ribu selama 12 bulan terakhir. Batas tersebut kini dinaikkan menjadi USD 200 ribu.
- Kebijakan Runtime Fee tidak akan diaplikasikan untuk game-game berbasis Unity, baik untuk versi sekarang ataupun lama. Fee ini baru berlaku jika si developer memindahkan game tersebut ke versi Unity terbaru tahun depan atau versi di masa depan.
- Game-game yang sudah masuk kualifikasi Runtime Fee (mereka sudah menghasilkan USD 1 juta dalam 12 bulan terakhir atau sudah diunduh dan dipasang lebih dari 1 juta kali) kini bisa memilih opsi untuk berbagi royalti per pendapatan sebesar 2,5%. Developer dan publisher akan mendapatkan biaya terendah, selalu.
- Hitung-hitung instalasi akan didasarkan pada laporan si developer / publisher sendiri, dan tidak lagi ditentukan oleh model data Unity seperti sebelumnya.
Walaupun kebijakan ini sudah jauh lebihbaik, namun tidak sedikit developer yang masih memberikan respon negatif terhadap Unity, terutama soal kepercayaan. Bahwa aksi seenak jidat Unity saat mengganti kebijakan membuat banyak dari mereka tidak bisa lagi memercayakan game mereka dengan engine ini begitu saja. Bagaimana menurut Anda? Apa yang sudah dilakukan Unity ini cukup baik di mata Anda?
Source: PCGamer