Compendium Tak Menarik, Hadiah The International 2023 DOTA 2 di Titik “Menyedihkan”

Popularitasnya sebagai game MOBA mungkin tidak sekuat League of Legends dari Riot Games yang boleh dibilang masih menguasai begitu banyak region besar, dari Amerika Serikat hingga China. Namun untuk urusan turnamen tahunan, selalu ada yang istimewa dengan The International DOTA 2 yang diselenggarakan oleh Valve. Fakta bahwa komunitas ikut berkontribusi menyumbangkan uang mereka untuk sebuah prize pool yang tak sulit menyentuh angka belasan juta USD, membuatnya jadi turnamen esports dengan hadiah terbesar, adalah sebuah pencapaian yang fantastis. Walaupun rekor yang terus meninggi tersebut berhenti di tahun 2022 kemarin, DOTA 2 asih mampu menampilkan “kelas” turnamen yang fenomenal. Namun sayangnya, situasi terlihat lebih menyedihkan di tahun 2023 ini.
Keputusan Valve untuk mulai menghindar dari sistem Battle Pass dan kembali memperkenalkan sistem Compendium untuk DOTA 2 demi membiayai The International 2023 sepertinya berujung menjadi strategi yang gagal besar. Tidak hanya konten Compendium yang tidak menarik saja, absennya kesempatan untuk memperebutkan item kosmetik eksklusif pun ditiadakan. Hasilnya? 6 hari sejak Compendium ini dirilis, The International 2023 “hanya” mampu mengumpulkan prize pool sebesar USD 2,7 juta saja. Ini berarti lebih rendah daripada The International 2015 yang di jumlah hari yang sama sudah bercokol di angka sekitar USD 6,3 juta.

Jika Valve tidak melakukan sesuatu dalam waktu dekat atau berujung menyuntikkan sesuatu yang lebih menarik lagi, maka bukan tidak mungkin The International 2023 akan menjadi turnamen tahunan DOTA 2 dengan blunder terbesar sekaligus bukti bahwa meninggalkan Battle Pass menjadi sebuah keputusan yang buruk.
Bagaimana dengan Anda? Ikut membeli Compendium DOTA 2 untuk tahun ini?