Epic Games Akan Mulai Tarik Royalti dari Proyek Unreal Engine Non-Video Game
Berbeda dengan puluhan tahun sebelumnya mungkin, nama Unreal Engine saat ini memang tidak lagi diasosiasikan hanya dengan video game saja. Dengan pendekatan presentasi yang semakin dekat dengan dunia nyata, tidak heran jika ia juga seringkali jadi tulang punggung untuk menciptakan fiksi yang bisa lebih dipercaya di beragam media yang lain, baik dari sekadar film, video musik, hingga yang berhubungan dengan bisnis yang bahkan lebih produktif. Tapi tahukah Anda bahwa untuk urusan yang satu ini, Epic Games sama sekali tidak mendapatkan royalti? Sesuatu yang akan mereka mulai ubah di tahun 2024 mendatang.
Benar sekali, selama ini, hanya penggunaan Unreal Engine dari para developer dan publisher game saja yang dituntut untuk membayar royalti. Sementara beragam aplikasinya di bisnis media lain, termasuk untuk menciptakan ilusi dunia di beragam film dan video musik ternyata tidak pernah sekalipun dipungut royalit. Namun situasi tersebut akan mulai berubah tahun depan. CEO Epic Games – Tim Sweeney akan mulai menarik royalti dari produk-produk non video-game tersebut.
Tim Sweeney addresses Epic Games Layoffs… #UnrealFest pic.twitter.com/49t4Tf20SA
— Immature (@ImmatureGamerX) October 3, 2023
Untuk industri non-video game tersebut, Epic Games akan menerapkan sistem yang serupa dengan Adobe saat ini. Ini berarti sang perusahaan akan harus membayar lisensi penggunaaan Unreal Engine per karyawan. Ia sendiri belum menentukan harganya, namun ia akan berusaha menjadikannya adil, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal.
Berita baiknya? Tim Sweeney menegaskan bahwa sistem bayaran ini benar-benar hanya mereka aplikasikan di industri non-video game saja. Sementara untuk para developer? Kebijakannya sama. Anda tetap tidak perlu membayar lisensi Unreal Engine sampai royalti Anda mencapai USD 1 juta, yang kemudian akan dikenai potongan 5%. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?