Ajak Dukung Game Indonesia, Kemkominfo “Diserang” Gamer dan Netizen!

Semua industri di Nusantara memang butuh dukungan pemerintah, namun seringkali dukungan tersebut justru seringkali tidak datang di saat yang dibutuhkan, malahan berujung mempersulit, atau bahkan tiba ketika segala sesuatunya sudah tenang dan rampung. Bagi gamer-gamer Indonesia, rasa kesal ini memang seringkali dialihkan ke satu badan pemerintahan – Kementerian Kominfo Indonesia. Kemarahan tersebut pun memuncak setelah lewat akun sosial media mereka – Twitter, Kemkominfo dianggap melakukan sebuah tindakan yang “tidak pantas” di mata netizen Indonesia.
Niatnya positif, namun justru berujung jadi bumerang, aksi mendukung game Indonesia yang disuarakan oleh Kemkominfo Indonesia justru berujung “diserang” oleh netizen. Ajakan untuk melakukan voting dan mendukung game A Space for the Unbound di ajang The Game Awards 2023 mendatang di kategori Games for Impact ini justru disambut dengan banyak komentar negatif dan miring.
Keren banget nih Sob, game asal Surabaya jadi nominasi di The Game Awards 2023!🤩
Para Gamers pasti udah pada tau kan game A Space for The Unbound?👾 pic.twitter.com/ktVeEjPWk6
— Kementerian Kominfo (@kemkominfo) November 24, 2023
Apa pasal? Karena Kemkominfo dianggap “numpang tenar” dengan pencapaian developer game lokal dimana kontribusi mereka sebagai bagian dari pemerintahan dipertanyakan. Para netizen Indonesia justru memperlihatkan bukti-bukti bagaimana Kemkominfo justru lebih seringkali mengambil langkah-langkah yang destruktif untuk pertumbuhan industri game lokal. Kita ingat bagaimana kasus dev kit developer sempat tertahan bea cukai atau bagaimana Kemkominfo sempat memblokir platform gaming penting seperti Steam hingga pondasi engine game seperti Unreal dari Epic Games serta Unity di masa lalu tanpa memikirkan konsekuensinya untuk industri game Nusantara ini.
Aksi komentar miring juga diisi dengan begitu banyak kkomentar penuh kata-kata kasar dan makian yang sejauh ini berujung disembunyikan si akun dari post yang dimaksud. Bagaimana menurut Anda? Apakah ini reaksi yang normal atau berlebihan dari Netizen Indonesia?