Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!
Metroidvania Sekali

Lantas, bagaimana cara terbaik untuk mendefinisikan Prince of Persia: The Lost Crown ini dari sisi genre? Dengan sesi demo 3 jam pertama yang kami jajal, dengan tanpa ragu kami akan mengkategorikannya sebagai game metroidvania murni dengan semesta dan karakter Prince of Persia. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar dengan genre Metroidvania itu sendiri, ia biasanya digunakan untuk merujuk ke game-game bertipe 2 atau 2.5D dimana Anda disajikan sebuah daerah super luas nan membingungkan yang tidak akan bisa Anda akses semuanya sejak awal. Bersama dengan progress cerita, bersama dengan lebih banyak equipment dan kekuatan yang Anda miliki, maka area-area yang sebelumnya “terkunci” ini akan bisa Anda akses nantinya. Itulah pondasi pengalaman Prince of Persia: The Lost Crown ini.
Maka seperti kebanyakan game Metroidvania pada umumnya juga, tantangan pada saat proses eksplorasi akan berkisar pada dua hal: mencari jalan kemana Anda harus melangkah selanjutnya dan tentu saja, tantangan dari proses platforming itu sendiri. Untuk urusan yang pertama, dengan sedikit proses modernisasi, Prince of Persia: The Last Crown memang sudah menyediakan tab khusus dalam menu untuk memberikan Anda informasi mana saja misi utama dan misi sampingan yang sudah Anda ambil dan informasi soal objektif yang perlu Anda capai untuknya. Namun tidak seperti game kebanyakan yang langsung akan memberikan Anda tanda jelas kemana harus melangkah, seperti sebuah pilar cahaya dan sejenisnya, Anda harus membaca jelas objektif tersebut yang terkadang juga memuat nama wilayah yang harus Anda kunjungi selanjutnya. Oleh karena itu, urusan yang satu ini butuh pembiasaan tersendiri.


Tantangan kedua yang sudah pasti Anda temukan adalah platforming itu sendiri. Tidak hanya sekadar sesederhana berjalan dari kiri ke kanan dan sebaliknya, jalan yang Anda temui di sepanjang perjalanan akan sangat menuntut kemahiran koordinasi mata dan tangan Anda agar bisa dilewati. Ada platform yang sekadar hadir membingungkan, ada yang butuh proses aktivasi lebih dahulu di awal dengan menggunakan panah atau cakram sebelum platform tersebut muncul atau bergerak, sampai ada yang butuh menyelesaikan puzzle tersendiri di awal lebih dahulu sebelum Anda bisa mengakses apapun peti harta karun yang tersimpan di baliknya. Ini akan jadi salah satu tantangan terbanyak yang Anda hadapi, sekaligus yang paling seru.
Maka di sini juga, konsep Metroidvania Prince of Persia: The Lost Crown bersinar, dimana Anda akan menemukan beberapa area dan platform yang tidak akan bisa Anda akses sampai Anda menemukan senjata atau kekuatan yang memang dibutuhkan untuknya. Biasanya begitu area baru bisa Anda akse dengan kekuatan baru, tantangan terbesar platforming-nya akan melibatkan kekuatan tersebut sebagai yang paling dominan. Perlahan tapi pasti, ia akan kemudian dikombinasikan untuk membuat aksi platforming tersebut semakin kompleks dan sulit. Dari 3 jam demo kami, tantangan ini biasanya berpusat pada aktivasi platform menggunakan panah ataupun chakram dan juga aksi berjalan di udara yang juga dikombinasikan dengan begitu banyak ranjau di sekitar level yang siap untuk membunuh Anda secara instan.


Berita baiknya? Mengikuti format metroidvania modern juga, menggunakan pohon suci yang Anda temukan di sepanjang proses eksplorasi, Anda juga akan mendapatkan checkpoint respawn dari sana. Jadi Anda tidak perlu khawatir bahwa aksi gegabah Anda pada saat bertarung ataupun saat platforming misalnya yang berujung pada kematian akan membawa Anda jauh dari area yang butuh Anda capai. Apalagi mengingat beberapa jenis ruangan atau level misalnya, akan dipenuhi dengan lebih banyak hal menjengkelkan lagi seperti racun yang akan secara konsisten memangkas HP Anda. Minimnya informasi pada peta juga berarti kesempatan untuk mendapatkan kejutan dimana aksi eksplorasi Anda bisa saja berujung pada harta karun ekstra berisikan Amulet yang berharga atau sekadar tempat untuk menyelesaikan misi sampingan. Atas nama untuk menghilangkan potensi kebingungan, Anda juga diberikan fitur untuk meletakkan marker yang Anda rasa penting untuk menandai area-area yang ada. Misalnya, Anda tidak ingin melupakan peti yang harus Anda lewati karena belum bisa diakses dengan kemampuan saat ini misalnya.

Sayangnya, dalam gameplay 3 jam pertama kami, kami belum mendapatkan atau menikmati kekuatan berbasis pengendalian waktu milik Sargon yang sepertinya sudah digoda sejak awal permainan. Padahal ada rasa penasaran tinggi untuk konsep itu, yang pastinya akan membuat aksi platforming yang kompleks dan seru semakin menantang. Setidaknya ini akan menjadi salah satu alasan kami untuk menantikan versi final nantinya.
Prince of Persia: The Last Crown, Pantaskah Ditunggu?

Via sesi demo 3 jam pertama kami bersamanya, maka tak sulit untuk menjawab “Iya” untuk pertanyaan di atas. Ada kelegaaan tersendiri setelah mencicipi Prince of Persia: The Last Crown dengan mata dan tangan kami sendiri. Fakta bahwa ia lahir dari tim yang sama dengan yang mengerjakan Rayman Legends di masa lalu, salah satu game platformer terbaik yang pernah kami cicipi sepanjang masa, sepertinya sudah menjadi bukti cukup jelas bahwa proyek ini akan punya kualitas game metroidvania yang fantastis.
Pertarungan ketat dan menegangkan dengan tingkat kesulitan cukup menantang kini dipadukan dengan aksi platforming yang cukup kompleks dan memuaskan di saat yang sama. Sejujurnya, kami tidak sabar untuk menikmati lagi lebih banyak petualangan yang ia hadirkan di versi final nanti. Dan yang pasti, selalu menyenangkan untuk melihat franchise ini akhirnya kembali walaupun lewat format yang berbeda dengan seri -seri sebelumnya.
Prince of Persia: The Lost Crown sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 15 Januari 2024 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan tentu saja – PC. Terlihat menarik di mata Anda?