Apa hukum ekonomi yang tidak pernah terbantahkan? Bahwa untuk sebuah produk yang memang punya nilai, kelangkaannya akan sangat mempengaruhi harga jual. Semakin sulit ia dicari di pasaran, semakin pula tinggi harga yang dipatok untuknya. Prinsip inilah yang kemudian digunakan oleh para scalpers alias para penimbun untuk mengeruk keuntungan besar untuk setiap produk dengan hype besar yang beredar di dunia nyata ataupun internet, seperti kasus Playstation 5 di masa lalu misalnya. Namun siapa yang menyangka bahwa kasus seperti ini juga terjadi di game terburuk di tahun 2023 ini – The Day Before.

Seperti yang kita tahu, hanya dalam waktu 4 hari sejak rilis Early Access-nya tersedia di Steam, dev. The Day Before – Fntastic mengumumkan penutupannya. Ini berarti membuat keseluruhan proses pengembangannya tidak lagi dilanjutkan dengan sisa hidup server yang juga tak banyak dibicarakan. Menanggapi situasi ini, Valve langsung mematikan opsi beli The Day Before. Ternyata oh ternyata, situasi ini justru membuat posisi key Steam The Day Before menjadi “super langka”. Di beberapa situs penjualan, key ini bahkan bisa menembus harga hingga USD 215 – 233 untuk yang lebih “normal” atau di sekitar 3,6 juta Rupiah! Beberapa situs bahkan tidak segan mematok harga nyaris USD 500.

Sayangnya tidak ada informasi lebih lanjut seberapa besar sebenarnya para peminat key-key Steam The Day Before yang tidak terpakai ini. Apakah situasinya sebagai game “bencana” justru akan membuat key The Day Before ini semakin berharga? Kita tunggu saja.