Review Prince of Persia – The Lost Crown: Format Baru Tetap Seru!
Sangat Anime

Dari sisi presentasi, Prince of Persia: The Lost Crown hadir dengan pendekatan 2,5D dan gaya visual untuk model karakter dan lingkungan yang mungkin akan sedikit mengingatkan Anda pada komik-komik barat. Ia tidak berusaha untuk terlihat realistis atau bahkan sekadar akurat dari sisi pakaian atau budaya untuk mencerminkan kondisi Persia di masa lalu, yang memang berujung menjadi setting cerita fantasi ini belaka. Namun seiring dengan Anda menyelam dan menikmati cerita yang ada, ia secara mengejutkan justru mengeluarkan “aura anime” yang begitu kental, terutama untuk cut-scene yang ada.
Iya, walaupun pendekatan visualnya lebih dekat ke komik barat, hampir sebagian besar cut-scene yang Anda temui di Prince of Persia: The Lost Crown akan mengingatkan Anda pada rangkaian scene yang sering Anda temui di anime-anime Shounen. Anda akan melihat dengan jelas bagaimana setiap anggota The Immortals ini memantaskan diri untuk ikut bergabung dalam grup prajurit istimewa tersebut. Setiap dari mereka akan memamerkan kekuatan serangan hingga serangan pemungkas yang tentu saja tidak bisa diakses oleh manusia biasa, yang kemudian dipotret dengan ragam efek bombastis yang kian menguatkan seberapa destruktif-nya serangan-serangan tersebut. Atau sekadar menemukan animasi serangan balik Sargon saat melawan para monster yang juga tidak kalah memanjakan matanya. Fakta bahwa hal ini bisa dilakukan dan dipertahankan di sebuah game dengan gaya 2,5D yang sebenarnya tidak banyak memuat detail dari sisi teknis, tentu pantas mendapatkan acungan jempol.


Apresiasi ekstra juga pantas diarahkan untuk ragam desain level yang diusung oleh Prince of Persia: The Lost Crown ini. Memang, sebagian besar “pentas aksi” Anda akan terjadi di Mount Qaf, namun bukan berarti Anda akan terus bertemu dengan lingkungan bertema pegunungan yang antara hijau atau gersang. Hadir dalam bentuk level yang berkesimambungan satu sama lain, game ini ternyata memuat begitu banyak ruang bermain untuk Anda eksplorasi atas nama untuk mengurangi rasa monoton. Akan ada kuil dengan arsitektur megah, sebuah perpustakaan penuh dengan scroll, terowongan pembuangan penuh racun, hingga sekadar sebuah camp nyaman dimana Anda bisa bersantai dan berinteraksi sejenak. Yang jadi desain level terfavorit kami? Tentu saja sebuah lautan super ganas dengan ombak tinggi yang berhasil menghancurkan begitu banyak kapal, namun terdiam karena masalah distorsi waktu. Keren dan sangar di saat yang sama.
Maka sisanya adalah beragam clue visual untuk membuat pengalaman Prince of Persia: The Lost Crown Anda ini bisa berujung lebih nyaman atau menantang. Hadir sebagai opsi di awal yang sangat kami hargai, Anda bisa menghidupkan atau mematikan clue visual in-game yang akan sangat membantu progress Anda di dunia metroidvania ini. Jika Anda hidupkan, ia akan secara otomatis memberikan clue visual lebih jelas soal dimana objektif utama Anda selanjutnya dan kira-kira pintu atau lokasi mana saja yang aksesnya baru saja terbuka karena kekuatan teranyar yang baru Anda dapatkan. Jika Anda menolak opsi ini, maka Anda harus mencari segala sesuatunya sendiri. Berita baiknya? Game ini juga menyediakan sebuah fitur unik – kesempatan memotret level dan menempatkannya sebagai clue, sebagai informasi dan “pengaman” siapa tahu Anda butuh kembali nantinya. Ragam clue visual seperti serangan yang masuk dan animasi serangan musuh juga hadir dengan sangat baik.


Prince of Persia: The Lost Crown juga datang dengan presentasi audio yang cukup baik. OST yang ia usung memang tidak bisa dibilang istimewa, namun untungnya, juga tidak jatuh pada OST klise bertema “Timur Tengah” di sepanjang perjalanan yang terkadang rawan terjadi untuk game seperti ini. Sementara untuk urusan voice acting, semua karakter menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Satu-satunya hal yang cukup mengganggu kami hanya suara efek kematian pada saat terkena perangkap, yang di beberapa titik cerita ketika proses platforming sudah begitu sulit dan menantangnya, akan terus terdengar, terdengar, terdengar, dan terdengar sampai Anda berhasil melewatinya. Dengan rasa frustrasi yang terpupuk, ini jadi sumber masalah tersendiri.
Format Baru Tetap Seru

Salah satu cara paling sederhana untuk menjelaskan gameplay Prince of Persia: The Lost Crown adalah mengkategorikannya ke sub-genre yang memang ia usung, yakni Metroidvania. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar dengan sub-genre ini, seperti namanya yang mengkombinasikan nama Metroid dan Castlevania, Metroidvania mengacu pada aksi gameplay dimana Anda akan secara berkala mendapatkan kekuatan baru yang memungkinkan Anda untuk mencapai atau mengakses lokasi baru, baik atas nama progress cerita atau sekadar membuka konten rahasia. Ia juga biasanya diisi dengan sebuah desain area berkesinamungan yang besar, yang terkadang akan mengecoh Anda untuk “tersesat” sampai Anda paham bahwa Anda tidak mungkin melewatinya hingga Anda mendapatkan kekuatan yang seharusnya.
Maka hal inilah yang juga ditawarkan oleh Prince of Persia: The Lost Crown ini. Dengan desain Mount Qaf yang terhitung luar biasa besar untuk sebuah game Metroidvania, gerak Anda akan “bebas” dan dibatasi di saat yang sama. Bebas karena ia tidak akan menghalangi Anda untuk mengeksplorasi area-bukan-tujuan-utama yang tersedia jika Anda penasaran dan juga “dibatasi” karena beberapa area tersebut juga butuh kekuatan baru untuk bisa dicapai. Berita baiknya? Hampir sebagain besar kekuatan baru yang bisa diakses Sargon, baik untuk bertarung ataupun eksplorasi, akan bisa didapatkan dari progress cerita utama yang berlangsung. Jadi Anda tidak perlu khawatir bahwa area-area yang terkunci untuk Anda butuh ekstra kerja keras tersendiri di luar progress utama untuk bisa terbuka.


Maka tantangan yang akan dihadapi Sargon akan berkisar pada dua hal – bertarung dan platforming. Dengan menggunakan dual-pedang dan sebuah panah yang sayangnya tak bisa Anda gonta-ganti, Sargon akan bertemu dengan begitu banyak tantangan, dari musuh humanoid dengan ragam senjata berbeda hingga monster-monster mitologi berukuran besar yang mengancam. Selain kesempatan kombo lewat aksi menyerang, Anda juga bisa dibekali dengan kemampuan untuk bertahan, evade dengan aksi sliding, dan juga melakukan parry di timing yang tepat. Berusaha memasukkan damage di tengah upaya membaca dengan baik animasi serangan musuh akan jadi salah satu strategi yang harus Anda tempuh. Berita baiknya? Animasi serangan musuh juga akan punya tiga jenis varian: tanpa indikator yang berarti serangan bisa di-parry, indikator kuning yang mengisyaratkan kesempatan untuk memasukkan damage besar jika berhasil di-parry, dan indikator merah yang berarti tidak bisa di-parry. Membaca secara instan ketiga jenis serangan ini juga akan jadi kunci. Seiring dengan lebih banyak serangan yang masuk, Anda akan mengumpulkan bar power yang bisa digunakan untuk mengakses Athra Surge, sejenis serangan spesial yang punya varian ofensif dan defensif.
Berita baiknya? Prince of Persia: The Lost Crown tidak akan memaksa Anda untuk melawan dan menghabisi setiap musuh yang Anda temui. Jika Anda merasa tengah malas atau karena item penyembuh Anda yang terbatas kini sudah habis, Anda selalu punya opsi untuk melewati setiap musuh ini dan berfokus hanya kemana Anda ingin bergerak. Konsekuensinya tentu saja ada – bahwa Anda melewatkan kesempatan untuk mengumpulkan resource kristal yang berperan sebagai “mata uang” di sini. Kristal sama, yang terkadang juga butuh dikombinasikan dengan resource langka lainnya, untuk memperkuat Sargon. Anda bisa menggunakannya untuk meng-upgrade senjata, menambah limitasi potion yang bisa dibawa, hingga membeli aksesoris yang disebut sebagai Amulet di salah satu ruang aman di Mount Qaf ini. Walaupun ada pula jenis merchant spesifik yang menuntut jenis mata uang yang lain.


Amulet juga menjadi salah satu media untuk memperkuat Sargon secara signifikan. Anda bisa menyederhanakannya sebagai aksesoris ala game RPG yang akan memberikan efek aktif atau pasif berupa buff bagi Sargon, yang kerennya lagi dengan resource yang tepat, juga bisa Anda upgrade dan tingkatkan lagi efeknya. Sargon akan memiliki jumlah slot spesifik untuk amulet ini dimana ia bisa diisi hingga penuh oleh sebanyak mungkin amulet, yang masing-masing menuntut jumlah slot tertentu. Amulet ini akan menghasilkan ragam efek, dari sekadar mempertebal HP Anda, meningkatkan damage serangan pada saat di udara misalnya, hingga menciptakan gelembung yang menghentikan waktu pada saat parry berhasil dilakukan. Semakin besar dan signifikan efek si amulet, biasanya semakin besar pula slot yang ia minta. Sargon juga bisa berganti pakaian sebagai reward dari proses eksplorasi di sini, namun sayangnya, hanya bersifat kosmetik belaka.
Maka tantangan Anda selanjutnya, yang bahkan kami kategorikan sebagai tantangan yang lebih sulit, adalah platforming. Seperti game Prince of Persia yang seharusnya, perjalanan Sargon akan diisi dengan begitu banyak puzzle dan tantangan platforming. Ini berarti Anda harus melompat dan mendarat secara akurat sembari menghindari beragam jebakan mematikan yang ada. Perlahan tapi pasti, seiring dengan progress cerita dan lebih banyak area terbuka, tantangan platforming ini juga akan semakin menggila. Segila Anda butuh koordinasi mata tangan yang benar-benar cepat sekaligus pemahaman super jelas soal kekuatan apa saja yang bisa dimanfaatkan Sargon untuk membuat proses ini lebih efektif dan aman. Karena tidak sedikit tantangan platforming ini yang akan memuat sistem instant death jika Anda berani sekadar “menyentuh” jebakan yang ada dan secara otomatis mengembalikan Anda ke titik awal tantangan platforming ini terjadi. Benar sekali, Anda harus melakukannya kembali dari awal.


Dan tentu saja berbeda dengan sang aksi bertarung dimana dengan cukup banyak potion tersisa dan sedikit ekstra hati-hati saat melakukan serangan akan membuat Anda melewati tantangan tersebut, aksi platforming ini tidak punya strategi dan solusi lain selain dari apa yang diharuskan Ubisoft untuk setiap area yang ada. Ini berarti, jika Anda tidak cukup punya koordinasi mata tangan yang seharusnya, Anda tidak akan pernah melewatinya. Beberapa sesi platforming juga berujung diisi dengan puzzle, dimana untuk membuka satu pintu atau area tertentu, Anda harus melakukan sebuah sekuens langkah secara spesifik. Kita berbicara soal area yang menuntut Anda untuk melompat, menembak, memasang kunci, melakukan dash, menempel ke dinding, melompat dua kali, melakukan dash kembali, dan seterusnya dalam hitungan beberapa detik saja. Bahkan Anda akan menemukan sesi platforming dimana Anda harus mengatur dan menghafal timing dan sekuens gerakan Anda untuk “tembus”. Luar biasa.
Namun setidaknya, Prince of Persia: The Lost Crown masih menawarkan opsi “Retry” untuk secara otomatis mengulang pertarungan boss hingga Anda menang. Ini membuat Anda tidak perlu lagi disibukkan dengan aksi respawn di Soma Tree terdekat, harus melakukan platfroming lagi ke tempat boss, untuk dihajar lagi sampai tewas dan berujung mengulang hal ini berulang kali hingga menang. Kami mengapresiasi keputusan dan kebijakan Ubisoft di sini.