Review HELLDIVERS 2: Pergi, Basmi, Kembali, atau Mati!
Kamera Baru, Lebih Horror

Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, berbeda dengan sang seri pertama yang hadir dengan kamera top-down, Helldivers 2 kini hadir dengan pendekatan yang lebih umum di banyak game action shooter – third person camera. Ini berarti, Anda kini akan melihat karakter secara konsisten dari bagian punggung dengan sebuah kesempatan untuk mengubahnya ke perspektif orang pertama saat menggunakan senjata yang Anda miliki atas nama akurasi yang lebih baik. Perubahan kamera ini tidak hanya membuat Helldivers 2 seolah datang dari franchise yang berbeda dengan seri pertamanya saja, tetapi juga ikut meningkatkan eksalasi “kengeriannya”.
Benar sekali, karena jelas ada perbedaan sensasi pada saat Anda melawan begitu banyak serangga raksasa atau automaton super cerdas dari kamera atas kepala dengan model karakter yang begitu kecil dengan melihat mereka dari dekat, serta merasakan sendiri kekuatan gigitan, muntahan, hingga tabrakan mereka yang juga diperkuat dengan sistem rag-doll di model karakter yang ada. Kengerian juga muncul dari fakta bahwa perspektif seperti juga membuat lingkup sudut pandang Anda menjadi sangat terbatas, hingga terkadang Anda tidak akan selalu bisa tahu dan mawas darimana arah ancaman datang. Tidak ada lagi momen yang lebih mengundang ngeri, tawa, dan cemas di saat yang sama selain saat teman Anda berteriak kencang via open mic bahwa ada begitu banyak monster yang menghampiri Anda dari belakang. Berharaplah ketika momen itu tiba, Anda setidaknya punya waktu setidaknya untuk berlari atau melompat menghindari mereka atas nama usaha untuk bertahan hidup.


Salah satu bagian terbaik dari sudut pandang baru ini juga sensasi yang lebih imersif pada saat menikmati Stratagem – alias beragam senjata mutakhir nan destruktif yang bisa Anda panggil saat bertempur, yang akan kita bahas lebih dalam nanti. Melihat bagaimana senjata-senjata ini secara langsung memutilasi ragam tubuh serangga, menghasilkan ledakan yang sebegitu besarnya hingga bahkan mampu memantulkan sedikit cahaya di tubuh karakter, atau sekadar melihat mereka terpanggang selalu meninggalkan kepuasan tersendiri. Lewat perspektif baru ini, setidaknya Anda tahu bahwa tidak hanya sekadar tubuh dan nyawa, Anda juga disokong dengan banyak mesin pembunuh yang berbahaya.
Acungan jempol juga pantas untuk diarahkan ke ragam desain planet yang akan Anda temui nantinya. Jika ada satu yang berhasil dilakukan Arrowhead dengan Helldivers 2 dari sisi setting, adalah memastikan Anda merasa bahwa Anda memang terjun ke sebuah planet antah-berantah yang asing dan berbahaya di saat yang sama. Anda tidak hanya akan menemukan ragam terrain berbeda, dari sekadar planet yang punya bintang cukup dekat dengan efek cahaya yang dramatis hingga es yang juga membuat jalan Anda lebih licin saja, tetapi juga ragam efek yang nantinya akan mempengaruhi gameplay.
Ada planet yang memiliki jamur raksasa yang terus memuntahkan spora hingga membatasi jarak pandang Anda, ada yang sekadar punya siklus hujan lebat yang juga membuat limitasi yang sama hadir apalagi di kala malam, dan ada pula yang sekadar dipotong oleh sungai cukup lebar yang mau tidak mau membuat Anda harus mencari jalan eksplorasi lain karena tidak ada satupun Helldivers yang mampu berenang. Planet-planet ini datang dengan terrain yang cukup beragam untuk membuat aksi bertempur Anda tidak monoton, dan yang pastinya, tumbuh jadi ekstra tantangan di luar apa yang seharusnya Anda bunuh.


Berbicara soal varian desain musuh, apa yang ditawarkan Helldivers 2 dengan Terminids dan Automaton memang jelas berbeda, baik dari sisi desain ataupun tantangan yang akan kita bicarakan nanti. Namun struktur tantangannya sendiri sama, dimana Anda akan bertemu dengan 2 atau lebih varian di dalam satu entitas sama yang hadir bak “kroco” yang gampang dihabisi, tipe yang lebih “keras” dan makan lebih banyak peluru, dan yang pastinya versi “boss” yang tidak hanya membuat Anda kesulitan karena varian serangan range yang mematikan saja, tetapi juga kealotan yang bahkan butuh beberapa stratagem untuk ditundukkan. Satu hal esensial yang membuat Terminids dan Automaton sangat berbeda hanyalah kemampuan untuk menggunakan senjata range dari Automaton yang membuat mereka terasa lebih mengancam dari jauh. Untungnya, dari sisi visual, desain setiap varian ini cukup berbeda untuk Anda kenali dari kejauhan, hingga Anda bisa mempersiapkan diri atau memperingatkan teman-teman Anda yang lain.
Sementara dari sisi audio, Helldivers 2 memang tak punya soundtrack kepahlawanan yang ikonik atau sebegitu memorable-nya hingga cukup untuk membuat hasrat membunuh serangga Anda berkobar. Namun setidaknya Anda akan mendapatkan kualitas audio yang fantastis di ragam efek suara yang ada. Bahwa ragam senjata berat dan ledakan yang Anda picu tidak hanya terlihat memanjakan mata saja, tetapi juga meninggalkan suara dentuman yang seharusnya, bahkan dengan ekstra efek udara yang terdorong karenanya. Anda juga terkadang bisa mendengar teriakan semangat para Helldivers yang Anda gunakan, yang terpicu otomatis terutama saat mereka membunuh para musuh dengan senjata-senjata berat yang tersedia. Untuk urusan presentasi di sektor ini, Helldivers 2 terasa optimal karenanya.
Pergi, Basmi, Kembali

Jika berbicara dengan standar banyak game action, Helldivers 2 tidak bisa dibilang mengikuti pakem yang ada. Menyelesaikan ragam misi yang ada misalnya tidak akan memicu ekstra cut-scene, memperkenalkan lebih banyak karakter ke kapal yang Anda kepalai, atau sekadar memberikan Anda ekstra senjata atau armor. Anda hanya diberikan sebuah mode tutorial di awal sebagai pengenalan mekanik, dilempar langsung ke kapal yang Anda kepalai, dan kemudian beraksi. Pondasi gameplay Helldivers 2 “hanya” akan meminta Anda untuk bertempur dari satu misi ke misi yang lain, yang terbagi menjadi dua kategori utama – membunuh serangga bernama Terminids atau menghabisi para robot yang disebut sebagai Automatons.
Untuk melakukan aksi ini, selain sebuah senjata utama, senjata kedua, varian granat, dan item penyembuh bernama Stims, setiap Helldivers yang terjun ke arena pertempuran juga diperkenankan untuk membuat bala bantuan yang disebut sebagai Stratagems. Dengan proses eksekusi dimana Anda harus menekan d-pad spesifik untuk memanggil dan melemparkannya ke arena pertempuran, aksi memanggil Stratagems ini juga akan sangat menguji kemampuan Anda untuk tidak panik, apalagi ketika Anda butuh untuk melakukannya di tengah gempuran musuh yang ada. Stratagems juga terbagi menjadi beberapa varian: ada yang sekadar memanggil ekstra senjata kelas berat untuk Anda gunakan, bantuan beragam serangan jenis dari orbit, varian hantaman peledak dari pesawat, hingga barisan turret yang akan membantu Anda menghabisi musuh dari kejauhan. Setiap Stratagems juga akan punya waktu cooldown sebelum bisa digunakan kembali, yang biasanya semakin panjang seiring dengan seberapa kuat dan mematikannya ia. Ada pula beberapa jenis Stratagems yang sebegitu “efektifnya”, hingga Anda juga punya jumlah pemakaian yang terbatas untuk satu kali misi.


Maka pengalaman Anda bermain Helldivers akan berputar pada tiga aksi: pergi, basmi, dan kembali! Sebelum Anda pergi berperang, Anda akan ditempatkan lebih dahulu di kapal utama untuk mempersiapkan diri, baik dari sekadar menentukan senjata dan Stratagems yang Anda bawa, atau sekadar menghabiskan resource yang Anda dapatkan, baik dari mata uang ataupun Sample, untuk membuka lebih banyak Stratagems atau membuat mereka lebih efektif. Ada pula jenis resource bernama Gold Medal yang bisa didapatkan dengan banyak cara, yang kemudian bisa dialihkan untuk membeli perlengkapan ekstra di menu Warbond, yang sebenarnya berperan tak ubahnya Battle Pass. Selain sisi Armor yang punya status dan buff tersendiri, semua bagian lagi dari seorang Helldivers baik dari helm hingga jubah yang ia kenakan, bersifat kosmetik.
Basmi tentu saja akan berkutat pada usaha untuk menyelesaikan misi yang dilemparkan kepada Anda, yang saat ini memang masih cukup terbatas. Misi-misi ini datang dengan objektif yang sederhana, yang bisa saja sekadar meminta Anda bertahan hidup sampai gelombang musuh tertentu dihabisi, meluncurkan misil raksasa, mengambil sample tanah dari si planet, sampai menghancurkan pabrik automaton atau sekadar sarang dan telur Terminids yang tersebar. Seperti yang bisa diprediksi, perjalanan Anda tidak akan mudah. Akan ada begitu banyak musuh yang siap menghalangi misi Anda, hingga Anda butuh untuk terus aktif berperang dan melarikan diri bahkan. Tidak akan ada banyak momen “kosong” di setiap misi Helldivers Anda.
Menariknya lagi? Helldivers 2 juga memosisikan tingkat kesulitan sebagai sebuah “tantangan”. Bahwa untuk bisa membuka tingkat kesulitan tinggi, yang tentu saja menjanjikan lebih banyak uang dan resource material sebagai hadiah, Anda harus menyelesaikan keseluruhan misi di satu bagian planet dengan tingkat kesulitan sebelumnya. Jika Anda sudah merasa siap untuk menundukkan tingkat kesulitan tinggi, Anda bisa menjajalnya dan nantinya – membuka tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi. Akan ada sekitar 9 tingkat kesulitan yang siap menanti Anda dan tim Anda.
Peningkatan tingkat kesulitan ini juga diproyeksikan tidak hanya dari kualitas dan kuantitas musuh saja. Memang tingkat kesulitan lebih tinggi, misalnya “EXTREME” akan menjatuhkan lebih banyak Terminids ukuran raksasa dan tebal dibandingkan “HARD” misalnya untuk membuat Anda kelabakan. Namun bagian teristimewanya juga datang dari fakta bahwa tingkat kesulitan lebih tinggi juga menawarkan ekstra tantangan dari dunia yang Anda hadapi dan misi yang harus Anda selesaikan. Dari sisi misalnya? Jika di tingkat kesulitan lebih mudah Anda hanya harus meluncurkan sang rudal ICBM saja dengan beberapa langkah sederhana, tingkat kesulitan lebih tinggi bisa jadi meminta Anda untuk menempuh langkah-langkah lain lebih dulu seperti mengatur alur pipa minyak ke ICBM dan mengambil kode peluncurannya lebih dulu dari area lain. Misi yang di awal bisa diselesaikan dengan satu dua langkah, kini dipecah menjadi beberapa misi utama lainnya, yang tentu saja diisi dengan lebih banyak musuh mematikan.


Tidak hanya itu saja, tingkat kesulitan lebih tinggi juga seringkali menawarkan dunia atau planet yang lebih “brutal” dan “kejam”. Sebagai contoh? Planet yang di-invasi oleh para Automatons misalnya. Jika di tingkat kesulitan seperti “Challenging” dan “Hard”, Anda bertemu dengan situasi pertempuran yang sangat lugas dimana Anda hanya harus bertahan hidup, di level “Suicide”, Anda sekarang akan bertemu dengan planet yang berisikan Stratagems Jammer yang tak pernah muncul sebelumnya. Jammers ini akan membuat Anda tidak bisa memanggil Stratagems selama ia masih berdiri dan aktif, membuat bangunan ini selalu jadi prioritas untuk ditundukkan. Masalahnya? Ia selalu dijaga oleh banyak Automatons kelas berat yang tentunya sulit ditundukkan tanpa Stratagems, yang juga terkadang terus memanggil bala bantuan. Ada pula dunia para serangga yang kini datang dengan efek hujan super lebat yang benar-benar membuat Anda tidak bisa melihat dan menerka berapa banyak serangga yang tengah mengejar Anda, bahkan dalam jarak beberapa meter sekalipun. Kini tidak lagi sekadar lari dan bertahan hidup, tingkat kesulitan lebih tinggi ini akan membuat aksi basmi Anda harus diikuti dengan strategi.
Sebagai contoh, kasus Stratagems Jammer yang kami bicarakan sebelumnya? Mencicipi misi ini bersama dengan 3 teman yang kami kenal dekat benar-benar membuka komunikasi untuk berstrategi. Hasilnya? Rancangan taktik cerdas dengan pembagian tugas dimana satu Helldivers tetap berdiri di luar jangkauan Jammer agar tetap bisa menggunakan Stratagems “Reinfornce” untuk memanggil kembali teman-teman yang sudah tewas ke arena pertempuran. Satu Helldivers yang kebetulan punya armor ringan dan mampu berlari cepat ditugaskan untuk menjadi pancing dan mengalihkan agro para Automaton. Sementara dua Helldivers lainnya mengambil jalan memutar, mencari rute sesepi mungkin, menghabisi Automaton yang “tersisa” di markas, menghancurkan sang Jammer secepat yang mereka bisa, dan kemudian melarikan diri. Selama Stratagems Anda sudah tersedia, Anda akan punya kesempatan untuk melawan di tingkat kesulitan. Tidak sedikit pula situasi yang membuat Anda harus mengorbankan teman Anda untuk aksi bantai yang lebih efektif.
Maka struktur misi yang terakhir adalah berusaha kembali ke pesawat Anda lewat opsi Extraction yang akan selalu terbuka setiap kali Anda menyelesaikan ragam misi utama yang sudah ada. Begitu opsi ini Anda aktifkan di lokasi tertentu, Anda harus menunggu sang pesawat penjemput (yang untungnya kebal untuk dihancurkan musuh) tiba. Ini biasanya berujung menjadi misi bertahan hidup terakhir mengingat si lokasi yang akan selalu dikerubungi di akhir. Anda juga tidak diperkenankan untuk berlari jauh dari lokasi ekstrak atau waktu tunggu akan kembali di-reset dan Anda harus berjuang dari awal lagi.

Bagian yang paling kami suka? Seolah setia dengan premis bahwa para Helldivers ini adalah “prajurit yang bisa dikorbankan”, Helldivers 2 tetap akan menghitung misi Anda selesai selama semua misi utama terlaksana walaupun tanpa ada satupun Helldivers yang berhasil meloloskan diri sang planet. Ini menjadi mungkin mengingat jumlah revive dari Stratagems “Reinforce” juga dibatasi per misi. Yang Anda korbankan dari situasi ini hanyalah extra EXP dan Reward untuk karakter yang tentu saja berkurang. Mengingat EXP dan level karakter juga berpengaruh pada akses Stratagems mana yang bisa Anda beli, ini tentu saja skenario yang sebisa mungkin ingin Anda hindari. Selesainya musuh juga akan berkontribusi pada jenis misi global “kolektif” yang berusaha diselesaikan semua pemain Helldivers 2 bersama-sama, yang menjanjikan reward menggoda jika berhasil tercapai.