Alasan Politik, Rise of the Ronin Tidak Dirilis di Korea Selatan
Publisher mana yang tidak ingin game yang hendak mereka rilis, apalagi yang memakan biaya cukup besar dengan skala yang cukup masif, tersedia di semua pelosok dunia. Namun kenyataan seringkali menerjang dan membuat keputusan ini bisa jadi berujung kontra-produktif. Oleh karena itu, tidak jarang Anda menemukan situasi dimana ada keputusan dari publisher untuk tidak menerbitkan game mereka di wilayah atau region tertentu karena ragam alasan, yang biasanya berkaitan dengan hal krusial seperti agama dan politik. Situasi inilah yang mau tidak mau harus dihadapi oleh Sony Interactive Entertainment dengan game andalan mereka dari Team Ninja – Rise of the Ronin.
Berdasarkan informasi dari Genki_JPN, Sony kabarnya memutuskan untuk tidak merilis game andalan Playstation 5 tahun ini – Rise of the Ronin di wilayah Korea Selatan. Keputusan tersebut diambil setelah game ini mengalami backlash yang cukup kuat karena pernyataan sang Game Director – Fumihiko Yasuda sebelumnya. Yasuda kabarnya sempat membicarakan sosok Yoshida Shion – yang notabene mendorong Jeonghan Theory yang menyerukan penguatan kekuatan nasional Jepang lewat aksi penundukan semenanjung Korea. Yasuda memuji sosok ini dan membandingkannya dengan Socrates.
Rise of the Ronin will not be released in Korea
SIE Korea announced that it will not be releasing Rise of the Ronin in South Korea. The reasons why were not stated. But it follows online backlash after Game Director Fumihiko Yasuda compared Yoshida Shoin, a Japanese scholar who… pic.twitter.com/TWwRNWqNe2
— Genki✨ (@Genki_JPN) February 13, 2024
Rise of the Ronin sendiri rencananya akan dilepas untuk Playstation 5 di tanggal 22 Maret 2024 mendatang. Bagaimana menurut Anda situasi ini? Keputusan yang bijak dari Sony?