Epic Tetapkan Harga Unreal Engine 5 untuk Non-Developer Game
Menyebutnya sebagai engine paling populer di industri game saat ini memang tidak berlebihan. Dengan kemampuannya untuk memfasilitasi nyaris semua genre game dan visual, Unreal Engine 5 hadir sebagai engine yang kuat dan fleksibel di saat yang sama. Apalagi untuk developer game, ia juga mengusung sistem pembayaran yang cukup bersahabat, dimana royalti baru dihitung ketika sang game sudah mendapatkan pendapatan setidaknya USD 1 juta. Masalahnya? Popularitas engine ini juga mulai membuatnya dimanfaatkan oleh media kreatif lain, termasuk film dan musik, dimana Epic sebagai pemilik tidak mendapatkan royalti apapun darinya. Namun hal tersebut akhirnya berubah.
Setelah sempat ditegaskan CEO Epic – Tim Sweeney di tahun 2023 silam, Epic Games akhirnya menetapkan sistem harga baru untuk pemakaian Unreal Engine 5 di produk-produk non-gaming, baik dari film hingga pabrik manufaktur sekalipun. Bagi perusahaan-perusahaan yang meraih pendapatan kotor lebih dari USD 1 juta per tahunnya, mereka akan dimintai biaya langganan sebesar USD 1.850 per kursi alias per karyawan yang menggunakan Unreal Engine 5. Berita baiknya? Perusahaan yang memiliki penghasilan kotor di bawah itu, pengajar, siswa, dan penggiat hobi tetap akan bisa menikmati Unreal Engine 5 secara gratis.
Sementara itu, Epic juga menegaskan tidak ada perubahan kebijakan untuk para developer game yang sistem royalti-nya tetap akan sama dengan sebelumnya. Bagaimana menurut Anda strategi yang satu ini?