Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!
Uji Berat Konsentrasi

Sensualitas adalah sesuatu yang memang jelas dijual ShiftUp untuk mempopulerkan Stellar Blade, ini menjadi sebuah fakta yang tidak perlu “dipermanis”. Bahwa sejak awal ia diperkenalkan, apalagi dengan konten serupa yang melekat pada game mobile mereka yang lain – NIKKE, EVE adalah kunci untuk mendorong game 2nd party pertama asal Korea Selatan ini ke pasaran. Bersama dengannya pula bahkan, ShiftUp membangun beragam konten yang kian mengamplifikasi sensualitas tersebut. Oleh karena itu, mustahil sepertinya untuk tidak membicarakan sisi presentasi tanpa tenggelam ke dalam konten “berbudaya” ini.
Berita baiknya? ShiftUp melakukan tugas yang fantastis dengan setidaknya 30 buah kostum yang bisa Anda kejar dan dapatkan untuk EVE. Bahkan, kami dengan bangga dan bahagia melaporkan bahwa Anda tidak akan sulit menemukan kostum dengan presentasi yang jauh lebih seksi daripada Skin Suit – alias baju dengan warna kulit EVE yang sempat digembar-gemborkan di versi demo sebelumnya. Dari sisi gameplay, ini berarti Anda tetap akan berkesempatan untuk memanfaatkan fitur Shield yang siap melindungi EVE dari damage berlebihan sembari menikmati penampilan super sensual EVE yang memanjakan mata. Setiap kostum ini didesain dengan sebegitu elegan dan cantiknya, baik dari sekadar dari material, bentuk keseluruhan pakaian, hingga warna yang dipilih untuknya. Setiap kostum ini, apalagi dengan lengkap dengan fitur kustomisasi ekstra seperti opsi anting dan kacamata serta modifikasi bentuk rambut ketika Anda sudah mencapai progress, akan membuat EVE semakin membuat hati Anda terenyuh. Hanya ada satu dari semua kostum tersebut yang didesain untuk “menutup aurat” tersebut dan sepertinya jadi opsi terbaik untuk membuat Stellar Blade lebih aman dimainkan di ruang tamu.
Satu hal yang paling menarik dan berujung kami apresiasi? Bahwa puluhan alternatif kostum yang bisa Anda kenakan tersebut juga ternyata punya detail physics yang berbeda-beda. Benar sekali, level getaran dan kemembalan untuk bagian dada dan bokong EVE tidak akan sama dari satu kostum ke kostum lainnya, yang sepertinya ditentukan jelas oleh kemana arah desain utama si kostum sendiri. Kostum yang memang berfokus untuk memamerkan bagian dada misalnya akan diperkuat dengan physics dada yang lebih realistis, begitu juga dengan kostum-kostum yang berfokus pada sisi bokong. Bahkan, kami menemukan satu kostum spesifik, walaupun ini entah datang sebagai fakta atau ilusi, yang berhasil membuat ketebalan paha EVE naik ke level lebih tinggi dibandingkan kostum yang lain. Pilihan beberapa kostum juga akan mempengaruhi bentuk dan warna pakaian dalam yang ia kenakan, yang seperti bisa Anda prediksi, mudah Anda intip dengan banyak cara jika Anda menginginkannya.
Maka dengan fakta bahwa setiap kostum ini didesain sebegitu manis dan maksimalnya hingga tidak ada satupun (kecuali satu kostum spesifik) yang gagal untuk membuat EVE semakin cantik dan sensual, ShiftUP juga berhasil membuatnya jadi reward yang pantas untuk dikejar, sebuah ekstra motivasi untuk melakukan sedikit aksi eksplorasi, memecahkan ragam puzzle, melakukan aksi platforming, hingga mencari ragam peti yang tersebar di dunianya. Percayalah, ketika Anda sudah melihat desain-desain ini, fakta bahwa mereka tidak punya pengaruh apapun ke gameplay tidak akan mengoyahkan komitmen dan konsistensi Anda sama sekali. Seolah terjebak ke dalam sebuah permainan barbie digital, otak Anda akan berkutat pada usaha untuk membuat EVE kian “indah”.


Sayangnya, ShiftUp tidak membalut usaha dan ragam opsi gonta-ganti kostum yang bisa Anda lakukan pada EVE ini ke dalam lore. Bahwa tidak seperti sosok Bayonetta misalnya dari Platinum Games yang memang diceritakan sebagai seorang fashionista dan menjadikan hobi itu sebagai bagian dari kepribadiannya, EVE tidak punya cerita, latar belakang, ataupun alasan sama sekali mengapa ia senang bergonta-ganti kostum. Absennya lore seperti ini memang tidak mencederai soal keindahan varian kostum dan tubuh EVE, namun tetap mencederai fitur utama yang kini hadir tanpa konteks memadai tersebut. Situasi ini seolah kian mempertegas posisi Anda seperti seorang mata keranjang yang meminta EVE menggunakan kostum-kostum ini tanpa ia sendiri, pernah pinta atau punya pendapat tertentu. Ini menjadi tantangan yang Anda ciptakan sendiri untuk menguji sendiri seberapa kuat konsentrasi Anda pada saat memainkan Stellar Blade, apalagi dengan kebebasan gerak kamera yang ia tawarkan.
Bersama dengan kostum ini, hampir semua hal yang menyangkut Stellar Blade secara visual memang berujung memukau, seolah kian mempertegas pendekatan sang otak ShiftUp – Kim Hyung-Tae yang memang menyebut dirinya sebagai seorang “Visualist”. Hampir semua aspek di sisi ini membuat kami jatuh hati, terutama untuk desain beragam NPC yang menemani Anda di sang kota terakhir manusia – Xion. Walaupun pendekatan wajah mereka begitu jelas sebagai “game Korea Selatan”, namun kostum, pakaian, hingga kustomisasi sibernetik yang mereka kenakan memperkuat kesan distopia yang hendak didorong oleh Stellar Blade. NPC terfavorit kami? Tentu saja, Enya – “seorang” Android wanita yang berperan sebagai penyanyi bar di Xion. Dengan rambut putih panjang halus yang di-render sama fantastisnya dengan rambut milik EVE, ia terlihat begitu elegan dan indah di saat yang sama, bahkan dengan semua bagian mekanikal yang mengisi sisa tubuhnya. Desain untuk dua karakter companion Anda – Lily dan Adam juga sama kerennya walaupun cita rasa “game Korea” memang sulit lepas dari keduanya.
Apresiasi ekstra juga tentu saja pantas untuk diarahkan pada desain para Naytiba yang notabene menjadi musuh utama Anda di Stellar Blade ini. Hadir menyerupai binatang yang tetap sama mencekamnya untuk banyak musuh biasa, ia juga siap untuk menantang respon dan strategi bertarung Anda. Tentu saja para boss-boss Naytiba yang Anda temukan di sisi cerita ataupun misi sampingan hadir dengan desain yang lebih unik dan super garang, yang menariknya, juga diasosiasikan dengan barometer kekuatan dan kira-kira seperti apa tantangan yang siap mereka tawarkan. Seolah mengadopsi banyak trope anime, manga, dan manhwa pula, Naytiba paling menyeramkan dan menyulitkan adalah mereka-mereka yang lebih punya desain humanoid alih-alih yang tampak seperti binatang.
Dengan kombinasi sisi presentasi yang super indah, super sensual, dan super menantang konsentrasi Anda ini, Stellar Blade juga berhasil mengkombinasikannya dengan sisi musik yang pantas untuk diacungi jempol. Dengan musik berbeda yang menemani aksi petualangan Anda di beberapa lokasi berbeda yang disiapkan, ia membangun atmosfer yang tepat. Lembut dan indah di banyak track, namun tidak kalah garang pula ketika sisi aksi mengemuka. Bagian yang paling kami sukai? Ia setidaknya tidak lantas “sembarangan” mengkombinasikan game ini dengan lagu-lagu K-pop populer misalnya atas nama menarik basis fans yang mungkin lebih familiar misalnya. Stellar Blade hadir dengan barisan OST yang kami tidak akan heran akan berujung masuk ke dalam library digital Anda nantinya dengan begitu banyak opsi yang siap untuk menangkap perhatian sang gendang telinga.
Souls-Like yang Bersahabat

Jika Anda termasuk gamer yang belum sempat mencicipi demo Stellar Blade sebelumnya, maka yang harus Anda ketahui adalah pendekatan gaya action RPG yang dijadikan fokus oleh game ini. Bahwa tidak seperti gaya Devil May Cry atau NieR Automata, Stellar Blade ternyata menawarkan sensasi yang lebih mirip dengan Souls-like terutama Sekiro: Shadows Die Twice dari From Software. Ini berarti, dengan sedikit kelalaian menaruh perhatian saja, Anda akan berujung meregang nyawa. Berita baiknya? Pengalaman di versi final yang kami dapatkan, yang kami selesaikan di tingkat kesulitan Normal, ternyata berujung jauh lebih mudah dari yang kami bayangkan. Tentu saja, ada beberapa faktor yang berkontribusi pada sensasi tersebut.
Sebelum kita tenggelam membicarakan situasi ini, kami juga dengan bahagia melaporkan bahwa Stellar Blade juga menawarkan opsi tingkat kesulitan untuk gamer-gamer yang tidak terlalu mahir memainkan game action secara keseluruhan atau Souls-like secara spesifik. Diberi label dengan nama “Story Mode”, tingkat kesulitan ini tentu saja menjanjikan kesempatan untuk bertahan hidup lebih besar dari serangan musuh dan juga kesempatan untuk menghabisi mereka dengan lebih cepat. Menariknya lagi? Anda yang masih kesulitan di Story Mode ini masih bisa mengaktifkan sebuah fitur ekstra lainnya bernama “Action Assist” di bagian menu. Yang dilakukan menu ini adalah menjadikan semua momen dimana Anda bisa melakukan dodge, parry, blink, dan Repulse serangan musuh menjadi momen QTE kecil. Waktu akan melambat ketika musuh memicu setiap serangan ini dengan sebuah tombol prompt yang akan muncul di layar. Dengan menekan tombol yang ditampilkan, Anda akan bisa menghindari tiap serangan dan mengeksekusi ragam varian parry dengan sempurna! Ini adalah opsi yang sangat-sangat bersahabat. Jadi gamer yang sempat takut karena pendekatan Souls-like yang ia usung tidak perlu banyak khawatir.
Sementara untuk gamer yang hendak bertarung di tingkat kesulitan Normal, maka pendekatan ala Sekiro: Shadows Die Twice yang sempat Anda rasakan di rilis demo beberapa waktu lalu akan tetap menjadi pondasi untuk keseluruhan pengalaman bertarung yang ada di versi final ini. Bahwa alih-alih melakukan dodge ala Dark Souls, Anda lebih direkomendasikan untuk melakukan aksi Parry untuk setiap serangan biasa yang dilakukan musuh. Aksi Parry ini akan menghasilkan tiga konsekuensi strategis: mengurangi bar Balance musuh yang nantinya bisa Anda eksekusi dengan serangan mematikan jika habis, mengisi bar serangan spesial bernama Beta Skill, dan mengisi bar serangan spesial yang bahkan lebih kuat lagi bernama Burst Skill nantinya. Aksi dodge hanya direkomendasikan kepada Anda jika memang musuh tengah melakukan serangan kuat yang akan ditandai dengan sebuah titik cahaya kuning sebagai penanda.

Selain parry, Stellar Blade juga mengusung dua sistem lainnya bernama Blink dan Repulse. Dieksekusi dengan tombol arah + dodge, Blink dan Repulse akan menuntut timing pemicu yang berbeda. Blink sebaiknya dieksekusi ketika serangan musuh ditandai dengan titik cahaya warna biru, yang jika berhasil akan membuat EVE secara otomatis melakukan teleport di bagian belakang musuh untuk ekstra kesempatan menyerang. Sementara timing Repulse akan ditandai dengan titik cahaya berwarna ungu yang jika berhasil dieksekusi akan membuat musuh jatuh ke dalam kondisi stun dengan titik kelemahan yang akan ter-ekspose untuk Anda serang menggunakan senjata range Anda. Benar sekali, Stellar Blade juga menghadirkan senjata range dengan varian jenis peluru untuk Anda gunakan, yang bahkan dijadikan sebagai basis mekanik untuk menyelesaikan beberapa level di misi cerita utama.
Seperti yang bisa diprediksi, sebagian besar mekanik ini akan lebih menyita perhatian Anda ketika terlibat dalam pertarungan melawan boss Naytiba yang diposisikan dalam format 1VS1.Sementara untuk musuh-musuh kelas bawah yang Anda temui di sepanjang proses eksplorasi? Sebagian besar akan berusaha untuk menundukkkan Anda dengan kuantitas dan bukan kualitas serangan. Namun tetap saja, akan ada beberapa varian Naytiba “biasa” yang tetap terasa seperti pertarungan di Souls, dimana Anda tetap diminta untuk waspada, sigap membaca animasi serangan, dan bereaksi seharusnya untuk mengalahkan mereka dengan resiko sekecil itu.
Lantas, mengapa kami menyebut Stellar Blade berujung jadi Souls-like yang ternyata jauh lebih bersahabat dibandingkan apa yang kami bayangkan untuk versi final ini? Ada beberapa alasan yang berkontribusi besar untuk itu. Pertama? Kematian yang terjadi pada Anda tidak membawa konsekuensi signifikan selain kebutuhan untuk melakukan respawn di titik checkpoint terakhir, itu saja. Tidak ada sistem penalti ala Souls di sini. Anda tetap mempertahankan jumlah EXP yang selalu otomatis terdistribusikan pada bar Skill Point yang terisi, tidak ada debuff yang harus Anda pikul untuk waktu tertentu, ataupun mekanisme yang membuat musuh yang membunuh Anda menguat. Kematian di Stellar Blade tidak akan merugikan Anda. Kedua dan yang menurut kami paling signifikan? Stellar Blade memiliki satu item bernama WB Pump yang bisa digunakan satu kali dalam satu pertarungan selama Anda punya stock. Efeknya? Benar sekali, ia akan secara instan menghidupkan Anda kembali jika Anda tewas dengan HP penuh pada saat bertarung. Di banyak situasi, terutama pada saat pertarungan boss yang pelik, WB Pump akan ikut melambungkan persentase kemungkinan Anda untuk keluar sebagai pemenang.
Ketiga? Fakta bahwa EVE tidak hanya akan didukung dengan 1 varian item healing saja. Memang seperti Souls, Anda akan punya “Estus Flask” Anda sendiri yang akan terisi penuh setiap kali Anda beristirahat di tempat terdekat yang juga nantinya akan membangkitkan kembali semua Naytiba yang sudah Anda bunuh di area tersebut. Namun bersama dengan item penyembuh tersebut, EVE juga diperkenankan membawa tiga varian item penyembuh lainnya dengan sistem gonta-ganti yang mudah. Benar sekali, ini berarti membuat EVE selalu dibekali dengan empat item penyembuh: item penyembuh utama, item penyembuh kedua yang efektivitasnya lebih rendah, item penyembuh bertipe regen, dan item penyembuh berbentuk AOE yang menuntut Anda untuk berdiri diam. Keempat dan paling gila? Bahwa semua item penyembuh ekstra ini sekaligus sang item pembangkit – WB Pump bisa Anda beli dengan harga super terjangkau di vending machine yang ditemukan EVE. Ini berarti Anda hampir selalu punya akses untuk mempersiapkan diri dengan mereka, membuat level survivabilitas Anda meroket tanpa banyak usaha. Mengingat Anda juga selalu respawn dengan akses toko? Benar sekali, mempermudahnya.
Sensasi semakin mudah tersebut juga akan terasa kian kuat seiring dengan progress yang Anda dapatkan untuk memperkuat EVE. Di luar sebuah kekuatan spesial yang tidak bisa kami ungkap di sini atas nama spoiler yang notabene untuk “memangkas” bar HP boss dengan cukup efektif, Anda juga akan dibekali dengan skill points yang nantinya bisa didistribusikan dengan ragam pohon dengan kategori berbeda – dari sekadar yang berfokus pada aksi parry dan bertahan hingga yang akan membuka akses lebih besar untuk Beta Skill dan Burst Skill Anda. Anda juga bisa menemukan, memilih, dan memasangkan ragam equipment seperti Exospine dan Gears pada EVE. Exospine yang hadir terbatas dan esensial akan memberikan buff besar sesuai dengan tema yang ia usung, seperti yang difokuskan untuk memperbesar timing parry dan dodge, misalnya. Sementara Gear berperan bak aksesoris lebih lugas dimana Anda bisa memasangkan hingga 4 slot yang tersedia untuk memperkuat aspek tertentu pada EVE. Tentu saja mencari exospine dan gear ekstra ini juga akan jadi alasan eksplorasi yang cukup kuat bersama dengan kesempatan untuk menemukan resource lain seperti objek yang bisa mempertebal bar HP dan Beta Skill Anda yang bisa diraih dengan berinteraksi dengan mayat berdesain spesifik.
Maka sisa pengalaman Anda akan dihabiskan dengan dua hal – mencari beragam peti tersebar yang bisa berisikan beberapa hal: material untuk membangun kostum atau exospine, material lebih langka untuk memperkuat senjata atau memperbanyak jumlah batas potion misalnya, kostum-kostum berharga, dan kaleng minuman yang jika dikumpulkan dalam jumlah tertentu – akan membuka fungsi dan tentunya, kostum spesial. Anda bisa melakukannya dengan cukup melenggang mudah dengan tantangan terbesar mungkin ada di dua boss terakhir di sisi cerita yang harus diakui, punya lonjakan difficulty cukup signifikan di mode Normal.