Situasi yang seharusnya berakhir bahagia, namun berujung kembali mengundang lebih banyak tanda tanya, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan Sony dan dua game PC terbaru mereka – Helldivers 2 dan Ghost of Tsushima. Apa pasal? Karena tanpa ada alasan yang jelas, kedua game ini tiba-tiba tidak lagi bisa dibeli dari negara-negara yang tak mendukung Playstation Network. Padahal untuk kasus Helldivers 2, Sony sudah memastikan akun PSN tidak akan lagi dibutuhkan. Sementara untuk kasus Ghost of Tsushima, ia juga dipastikan tidak jadi tuntutan jika gamer hanya ingin mencicipi mode multiplayer saja. Lantas, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab untuk keputusan ini?

Pertanyaan ini sendiri rasional mengingat dua narasi dan spekulasi yang tumbuh di kalangan gamer berujung sama rasionalnya. Bagi mereka yang menyalahkan Sony, status mereka sebagai publisher tentu membuka probabilitas “biang kerok” terbesar karena ini merupakan produk mereka. Namun di sisi lains sedikit absurd jika Sony tidak ingin meraih keuntungan besar dari penjualan ekstra di 177 negara non-PSN ini. Sementara bagi mereka yang mencurigai Valve, narasinya datang dari kerepotan dari proses refund yang mungkin terjadi di kemudian hari, yang jumlahnya tentu saja berpotensi sangat besar. Namun, kebenaran terungkap.

Lewat respon panjang yang dilemparkan customer service Valve untuk salah satu aduan refund game Helldivers 2 versi Steam, informasi ini akhirnya dibuka. Adalah Sony yang bertanggung jawab untuk proses penarikan penjualan game Helldivers 2 di negara-negara yang belum mendukung Steam. CS Steam menyebut bahwa keputusan ini datang dari sang publisher game itu sendiri (dalam hal Ini Sony), dan Steam tidak tahu kapan game-game ini akan kembali dijual. Gamer juga diminta untuk menghubungi Sony secara langsung untuk mengirimkan feedback terkait situasi ini.

Dengan demikian, maka besar kemungkinan bahwa situasi serupa yang juga mengitari nama Ghost of Tsushima versi Steam juga mengakar dari keputusan Sony. Sony sendiri belum angkat bicara mengapa keputusan ini diambil terlepas dari fakta bahwa kedua game ini tidak menjadikan akun PSN sebagai keharusan. Bagaimana kasus ini akan berakhir? Kita tunggu saja.

Source: Eurogamer