Review Kunitsu-Gami: Antara Suka Atau Benci!
Estetika Fantastis

Di luar judul yang kami ambil di atas, bagaimana kami cukup optimis bahwa game ini memang tidak didesain untuk semua jenis gamer, ada satu elemen dari Kunitsu-Gami yang sepertinya tidak akan sulit untuk memancing begitu banyak rasa apresiasi dari gamer yang melihatnya. Benar sekali, pendekatan desain visual yang ia usung. Jika ada satu hal yang berhasil dieksekusi manis oleh Kunitsu-Gami adalah pendekatan estetika-nya yang terhitung fantastis.
Mengingatkan Anda sedikit pada seri Okami masa lampau yang notabene juga datang dari Capcom jika berangkat pada pondasi estetikanya yang didasarkan pada budaya dan mitologi Jepang yang menarik, Kunitsu-Gami memang berhasil menawarkan cita rasa mistis yang kental di setiap penjuru cerita dan level yang Anda nikmati. Kita bicara dari hal yang sederhana, seperti desain Yoshiro sebagai seorang Maiden yang datang dengan tak hanya pakaian khusus saja, tetapi juga tato yang mengindikasikan kekuatan dan juga kesiapannya untuk mengunci semua Torii Gate ini, Soh yang hadir dengan armor khusus dan animasi serangan berbasis pedang yang indah, dan tentu saja segudang warga desa dan pekerjaan yang bisa Anda sematkan ke mereka. Kontaminasi para Seethe yang diposisikan bak infeksi penyakit juga berhasil membuat entitas dan desain level yang Anda temui berujung mendukung basis lore yang ada.
Acungan jempol tentu saja pantas untuk diarahkan pada desain para Seethe yang sepertinya terinspirasi dengan mitologi dan desain para Yokai jepang yang tentu saja beragam. Walaupun sebagian besar pertarungan Anda akan diisi dengan setidaknya satu atau dua varian standar berulang yang hadir bak “pasukan biasa”, Kunitsu-Gami menghadirkan cukup banyak jenis Seethe yang hadir dengan desain dan gimmick serangan mereka masing-masing. Setiap desain mereka, baik humanoid ataupun bukan, benar-benar menegaskan dua fakta: bahwa mereka tidak datang dari dunia dan yang pastinya, mereka bukanlah monster yang bersahabat. Apalagi jika kita bicara soal para Seethe tipe boss yang menanti kedatangan Anda.


Kami juga senang bahwa pendekatan estetika Kunitsu-Gami juga dicerminkan lewat pentingnya dansa tradisional Jepang sebagai “senjata” untuk memusnahkan kontaminasi dari dunia antah-berantah ini. Anda akan melihat bagaimana Yoshiro, Soh, dan para warga desa menari dengan animasi spesifik yang sedikit mengingatkan Anda pada ragam ritual pengusiran roh jahat yang notabene kental di budaya Asia, termasuk Asia Timur di dalamnya. Fakta bahwa Kunitsu-Gami juga tetap menghadirkan opsi untuk skip animasi, apalagi mengingat stage replay juga jadi keharusan yang akan kita bicarakan nanti, ini membuat animasi ini menjadi tidak mengganggu. Ada kalanya Anda ingin menikmati hasil jerih payah dan ada kalanya Anda ingin berlanjut menyelesaikan level selanjutnya. Setidaknya, Kunitsu-Gami memahami hal tersebut.
Satu bagian presentasi yang cukup mengejutkan justru datang dari implementasi musik yang ternyata punya kualitas di atas rata-rata. Dengan estetika visual yang ia usung, Anda mungkin akan mengira bahwa sebagian besar musik Kunitsu-Gami akan berhubungan dengan chanting-chanting keagamaan yang identik dengan seremoni yang serupa di Jepang. Namun nyatanya, ia datang dengan cukup banyak varian dan jenis untuk membuat sesi gameplay tetap tidak monoton, sekaligus membangun atmosfer yang tepat. Uniknya? Walaupun bisa terdengar di beberapa titik namun begitu jarang, Kunitsu-Gami hadir tanpa banyak dialog sama sekali. Sebagian besar cerita disajikan hanya dalam bentuk aksi, gerak tari, dan sedikit erangan di sana-sini. Untungnya, ia tidak banyak mempengaruhi kualitas cerita yang ia sampaikan.
Sesungguhnya, Tower Defense

Terlepas dari tampilannya yang unik dan berbeda, Kunitsu-Gami bisa disederhanakan sebagai game Tower Defense. Untuk Anda yang tak terlalu familiar dengan genre ini, ia biasanya meminta Anda untuk membangun beragam jenis menara atau unit di jalur yang sudah disediakan untuk menahan gelombang musuh yang muncul agar tidak menyerang dan menghancurkan objektif utama. Seiring dengan progress nantinya, akan ada lebih banyak jenis unit dan menara untuk dipilih, digunakan, dan dikombinasikan, yang biasanya datang dengan fungsi dan gimmick yang berbeda-beda. Konsep inilah yang ditawarkan oleh Kunitsu-Gami: Path of the Goddess ini.
Tentu saja, sistemnya sedikit dibuat berbeda. Dunia Kunitsu-Gami akan dibagi ke dalam dua kategori besar berbasis level: level biasa dan level boss. Level boss tentu saja akan langsung membawa Anda ke pertarungan boss utama yang biasanya muncul ketika Anda berhasil membersihkan kontaminasi di level biasa. Sementara untuk level biasa, Anda biasanya akan disuguhi dengan satu objektif yang sama – membawa Yoshiro dengan aman ke Torii Gate utama agar ia bisa dibersihkan. Untuk melakukan ini, Anda harus membangun sebuah jalur khusus bernama Spirit Path dimana Yoshiro akan berjoget lambat mencapainya. Permainan akan berakhir jika Yoshiro tewas. Sementara jika Soh yang berujung meregang nyawa? Ia akan kembali ke bentuk roh untuk waktu spesifik sebelum bangkit kembali menjadi Soh.


Untuk setiap level yang Anda lewati, Anda akan punya dua periode: siang dan malam. Siang adalah masa bersiap, dimana Anda bisa melakukan beragam hal untuk memastikan Anda berada di puncak performa maksimal. Anda bisa menghancurkan defilement yang tersebar untuk mendapatkan resource kristal yang esensial untuk proses upgrade, menyelamatkan para warga desa yang terperangkap dalam kepompong kontaminasi, memperbaiki beragam fasilitas, hingga mencari ragam item penyembuh yang akan membantu Anda nantinya. Para Seethe tentu saja akan menyerang di kala malam, hingga tugas Anda adalah melindungi Yoshiro hingga pagi kembali tiba. Seiring dengan progress, kompleksitas level juga akan bertambah dari panjang, jumlah Torii Gate dimana Seethe bisa muncul, fasilitas yang bisa Anda perbaiki dan gunakan, hingga opsi cabang jalan yang bisa Anda pilih. Bahkan tidak sulit untuk menemukan level dimana Anda butuh setidaknya 2-3 siklus malam-pagi untuk diselesaikan.


Maka sisa pengalaman Anda, seperti halnya game Tower Defense yang seharusnya, adalah menentukan peran apa saja yang ingin Anda sematkan ke warga desa yang baru Anda selamatkan untuk membantu Anda melawan para Seethe. Dengan jumlah peran yang akan bertambah banyak seiring dengan progress cerita, ia tentu saja akan terbagi ke dalam begitu banyak jenis serangan dan role. Ada woodcutter yang efektif di serangan jarak dekat, archer untuk tembakan jarak jauh, Shaman yang bisa memulihkan nyawa para warga desa yang tengah bertarung dan masih banyak lagi. Anda juga akan menemukan jenis peran lebih kuat yang tentu saja butuh lebih banyak resource untuk bisa disematkan ke warga-warga ini. Tentu saja, dengan satu tombol sederhana saja, Anda juga bisa mengatur posisi setiap dari mereka. Jumlah warga desa yang bisa Anda rekrut dan sematkan peran akan terikat pada level tertentu, yang bisa berjumlah antara 4-12 orang. Konsep terikatnya jumlah warga desa dan level ini juga membantu menjaga tingkat kesulitan yang ada. Tenang saja, selama resource masih tersedia, Anda juga diperkenankan menggonta-ganti peran setiap warga desa ini bahkan saat tengah bertarung melawan para Seethe sekalipun.
Soh tidak akan berperan pasif saja di sini. Mengingat tidak ada aktivitas lain yang bisa Anda lakukan di malam hari pada saat para Seethe muncul, Anda bisa ikut mengayunkan pedang Anda dan berusaha membantu menghabisi mereka. Anda akan dibekali dengan item penyembuh terbatas yang bisa Anda distribusikan untuk menyembuhkan Soh atau warga desa yang lain. Maka seperti progress game yang seharusnya, kebutuhan untuk berperan aktif untuk mengatur dan memberikan perintah kepada warga desa, bahkan beradaptasi dengan mengubah peran mereka akan terasa lebih intensif seiring progress. Untungnya, peta kecil yang terpampang di layar menawarkan fungsi esensial untuk membaca situasi yang tengah terjadi, bahkan soal posisi para Seethe, apakah ada di antara mereka yang berhasil lolos dari pengawasan Anda dan berujung mengancam Yoshiro.


Ketika Anda sudah membersihkan sebuah area atau kota, Anda akan diberi kesempatan untuk membangun kembali desa tersebut dengan memperbaiki ragam fasilitas yang ada. Setiap fasilitas akan butuh jumlah penduduk desa tertentu untuk diperbaiki (total jumlahnya tetap terikat pada level), terkadang juga resource kayu yang bisa Anda kumpulkan langsung di kota, serta jumlah waktu yang dibutuhkan agar ia selesai. Untuk masalah waktu ini, ia terikat pada jumlah misi dan pertarungan boss yang Anda selesaikan setelahnya. Jika fasilitas tersebut misalnya menuntut 2 kali misi, maka Anda harus keluar dan menyelesaikan misi apapun sebanyak dua kali sebelum fasilitas tersebut dihitung selesai.
Setiap fasilitas yang berhasil Anda selesaikan tentu akan memberikan reward tertentu. Puncaknya tentu saja beragam item dan equipment yang bisa digunakan Soh untuk melakukan dua hal – memperkuat dirinya sendiri atau peran yang bisa ia sematkan untuk para warga desa yang ia selamatkan. Untuk Soh sendiri, resource ini bisa digunakan untuk sekadar membuka varian jenis serangan yang baru, ekstra serangan proyektil unik, dan tentu saja slot aksesoris dan skill untuk mempermuadh perjalanan Anda. Untuk urusan terakhir ini, Kunitsu-Gami juga menghadirkan ekstra objektif sebagai tantangan di setiap level dna pertarungan boss untuk Anda kejar dan selesaikan demi mendapatkan resource tambahan, aksesoris, hingga skill baru yang nantinya bisa Anda akses. Jika Anda berhasil, Anda akan mendapatkan reward ekstra dari Yoshiro sebagai ucapan terima kasih.


Untungnya, Kunitsu-Gami tidak hadir monoton. Menjadi salah satu elemen yang begitu kami apresiasi, ia berhasil membuat desain level yang berlanjut mengikuti cerita Anda hadir beragam. Ia tidak hanya selalu terperangkap pada konsep membersihkan desa dalam beberapa siklus siang dan malam. Ada misi dimana fokusnya kini berubah menjadi pengumpulan resource untuk menyelamatkan Yoshiro alih-alih membawanya ke gerbang Torii misalnya. Ada juga misi yang memerangkap Anda di tengah kapal yang berlayar, yang tentu saja butuh penanganan berbeda dibandingkan level desa atau kota yang besar. Bahkan, Anda akan bertemu dengan level dimana Soh sama sekali tidak ditemani oleh penduduk desa manapun dan harus berjuang sendiri. Variasi-variasi misi seperti ini membuat Kunitsu-Gami di mata kami, berujung tak membosankan.
Maka dengan kombinasi semua elemen ini, Kunitsu-Gami hadir sebagai game tower defense menantang yang seharusnya sembari menawarkan sesuatu yang unik dan berbeda. Ia tetap menutut Anda berstrategi secara aktif, terutama di level-level lanjutan sejauh progress cerita bergerak, membuat otak dan otot Anda harus bekerjasama secara aktif untuk memastikan Soh mampu melindungi Yoshiro di akhir.