Angka-angka yang disematkan oleh banyak publisher dan developer game ke dalam game mereka memang bisa menjadi acuan untuk memahami banyak hal, dari sekadar urutan rilis, kelanjutan cerita, hingga sekadar iterasi yang lebih modern. Untuk game simulasi hidup seperti The Sims, ia biasanya mengindikasikan yang terakhir. Dengan tanpa pesaing yang berarti di ranah game simulasi hidup, EA saat ini sudah bertahan dengan The Sims 4 selama kurang lebih 10 tahun dengan basis monetisasi bertumpu pada DLC ragam tema yang terus keluar secara rutin. Menariknya? EA juga memastikan bahwa mereka tidak tertarik untuk meracik “The Sims 5”.

Hal tersebut lah yang diungkapkan oleh sang GM franchise – Kate Gorman dalam wawancara terbarunya dengan situs Variety. Ia menyebut bahwa EA ingin The Sims keluar dari gaya rilis linear dan sekuensial seperti seri The Sims lama, dimana seri The Sims baru akan menggantikan The Sims yang lama. Situasi yang membuat gamer mau tidak mau harus mengulang progress permainan mereka dari awal. Oleh karena itu, yang ingin mereka kejar adalah terus menambahkan sesuatu yang sudah ada ke dalam semesta The Sims saat ini. Mereka tentu saja akan terus menambahkan pengalaman dan beragam fitur dari apa yang fans inginkan dari “The Sims 5” nanti. Ini berarti progress The Sims Anda akan terus berlanjut dan berlanjut di masa depan.

Lantas, apa itu Project Rene yang sudah diumumkan oleh EA sebelumnya jika ia tidak akan diposisikan sebagai “The Sims 5”? Walaupun masih banyak misteri yang mengitarinya, EA sendiri mendefinisikan Project Rene sebagai proyek yang akan menjadi jalan bagi teman-teman untuk saling bertemu, membangun koneksi dan berbagi di sebuah dunia yang baru. Ia akan menjadikan pengalaman multiplayer sebagai nilai jual utama. EA juga memastikan bahwa ini adalah proyek yang terpisah dan bukan sekadar update untuk The Sims 4.

EA sendiri berencana untuk menggelar play-test skala kecil untuk Project Rene musim gugur 2024 ini untuk memberikan sedikit gambaran apa yang hendak mereka kejar. Bagaimana menurut Anda strategi baru EA ini?

Source: Variety via Eurogamer