Review Dragon Ball – Sparking! Zero: Enggak Ada Matinya!
Kesimpulan

Menakjubkan bukanlah kata yang berlebihan ketika kita melihat bagaimana Dragon Ball, terlepas dari usianya yang menua, ternyata terus bisa mempertahankan relevansinya di ragam industri hiburan, termasuk video game. Keputusan Bandai Namco untuk kembali ke seri Budokai Tenkaichi juga hadir di timing tepat dengan eksekusi manis yang pantas untuk dirayakan. Kita memang sudah menikmati kisah yang sama ini berkali-kali, namun menikmatinya kembali dengan format interaktif dan visual platform generasi terkini? Tetap sama fantastisnya. Apalagi tak seperti banyak game fighting arena lainnya, Dragon Ball: Sparking! Zero juga memperlihatkan kompleksitas dan kedalaman mekanik tersendiri yang membuat pertarungan tak bisa dimenangkan dengan sekadar menekan tombol membabi buta. Tidak sampai ke level kompetitif esports memang, nanun pendekatan yang mendasarkan diri pada lore ini adalah sesuatu yang sudah lama kita inginkan, terutama untuk para fans.
Walaupun demikian, Dragon Ball: Sparking! Zero sayangnya juga datang dengan banyak catatan kelemahan. Dari presentasi setengah hati menggunakan gambar statis dan video resolusi rendah hingga minimnya kejelasan soal syarat dan ketentuan yang harus Anda capai untuk mencapai skenario “pengandaian” di mode episodik yang ada. Namun salah satu keluhan terbesar yang jadi highlight kami? Betapa buruknya mode tutorial yang ia tawarkan. Hampir sebagian besar hal yang perlu Anda pelajari di aksi bertarung yang sesungguhnya berujung tidak diajarkan dengan lebih detail oleh Dragon Ball: Sparking! Zero itu sendiri. Tidak mengherankan jika Anda menemukan bahwa video Youtube berisikan tutorial menyerang dan bertahan game ini (yang juga kami jadikan landasan) mendapatkan begitu banyak view. Anda harus keluar dari si game untuk belajar secara mendetail semua hal ini, bukan sesuatu yang Anda inginkan dari game fighting.
Pada akhirnya, Dragon Ball: Sparking! Zero tetap jadi game Dragon Ball yang kami rekomendasikan. Keputusan untuk kembali ke konsep Budokai Tenkaichi dengan begitu banyak hal yang bisa dicapai menggunakan performa platform generasi terkini adalah keputusan yang fantastis dengan eksekusi yang berujung manis. Untuk para fans yang datang karena nostalgia ataupun yang memang ingin menikmati sensasi pertarungan super cepatnya, Dragon Ball: Sparking! Zero hadir sebagai pemuas dahaga untuk itu. Sepertinya aman untuk menyebut bahwa Dragon Ball memang enggak ada matinya.
Kelebihan

Ratusan roster karakter untuk dipilih
Animasi serangan spesial dan pemungkas yang sinematik
Penuh dengan detail kecil mengejutkan dan memuaskan, seperti animasi kaburnya penonton di arena
Kini hadir dengan interaksi unik antar karakter
Efek visual lain seperti physics pakaian hingga kehancuran medan tarung (terutama level arena) terasa memuaskan
Hadir dengan skenario “What If..” untuk dikejar
Sistem pertarungan tidak sesederhana yang dibayangkan
Kekurangan

Butuh tambahan QOL, seperti opsi skip pengenalan karakter
Tutorial buruk dan tidak banyak membantu
Presentasi masih diisi gambar statis dan video resolusi rendah
Syarat dan ketentuan pemicu skenario “pengandaian” masih membingungkan
Mode episodik beberapa karakter terasa tak selengkap dan sebaik Goku
Multiplayer split-screen konsol terkunci di satu level saja
Cocok untuk gamer: pencinta Dragon Ball, yang rindu dengan Budokai Tenkaichi
Tidak cocok untuk gamer: yang mencari game fighting super kompetitif, yang bosan dengan cerita Dragon Ball yang itu itu saja
Screenshot
4K dengan Playstation 5

























