Video game adalah sebuah hobi yang butuh resource besar. Tidak hanya harus mempersiapkan uang untuk membeli game-game yang harganya kian tinggi ini, gamer yang kebetulan sudah mempersiapkan dana sekalipun tetap harus menyediakan waktu untuk menyelesaikannya. Tidak mengherankan jika pertimbangan ini membuat gamer terkadang harus memilih satu dan mengabaikan rilis game lain jika ia kebetulan meluncur dalam waktu yang bersamaan. Tentu saja sebagai “tukang jualan”, para publisher juga harus mempertimbangkan situasi ini dengan lebih bijak. Hal inilah yang dilakukan SEGA dan Ryu Ga Gotoku.

Setelah sempat menempatkan rilisnya di tanggal 28 Februari 2025, SEGA dan Ryu Ga Gotoku resmi memajukan tanggal rilis resmi game spin-off teranyarnya – Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii satu minggu lebih awal, di tanggal 21 Februari 2025. Dalam pesan videonya, sang kepala studio RGG – Masayoshi Yokoyama secara terbuka mengungkapkan alasan bahwa dimajukannya tanggal rilis ini untuk memberikan kesempatan bagi gamer untuk menikmati dan memainkan Monster Hunter Wilds yang memang direncanakan meluncur tanggal 28 Februari 2025 nanti. Ia bahkan menutup pesan ini dengan mengucapkan “Selamat Berburu!” bagi gamer yang sudah menyelesaikan Like a Dragon: Pirate Yakuza ini nantinya.

Ini tentu saja bukan pertama kalinya developer dan publisher Jepang memodifikasi tanggal rilis yang sudah mereka rencanakan atas nama tidak bersaing dengan judul lebih populer yang tentu saja berpotensi “memakan” pasar mereka, seperti yang sempat dilakukan Final Fantasy XIV karena expansion Elden Ring – Shadow of the Erdtree. Bagaimana menurut Anda keputusan RGG dan SEGA ini? Rasional?