Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!
Salah satu franchise yang paling “diremehkan” oleh gamer-gamer yang sudah berumur, kalimat yang satu ini sepertinya tidak berlebihan ketika kita bicara soal game dengan embel-embel LEGO di dalamnya. Dengan sebagian besar hadir sebagai game adventure atau platformer, bentukan yang ia usung memang mengesankan video game yang diracik hanya untuk anak-anak saja. Padahal bagi gamer-gamer yang hadir tanpa prejudice dan berani terjun untuk masuk, setiap game LEGO ini siap untuk menghadirkan pengalaman yang lebih seru dan lengkap, bahkan dibandingkan dengan franchise sama yang mendapatkan perlakuan “serius” sekalipun.
Di tengah situasi ini, tidak mengherankan jika ada sedikit hype dan rasa antisipasi tercipta ketika LEGO resmi berkolaborasi Sony untuk meracik pendekatan serupa untuk game-game first party mereka. Pilihan perdana jatuh kepada game post post-apocalyptic berbintangkan Aloy – Horizon Zero Dawn yang kini disulap layaknya game LEGO yang seharusnya. Ditangani oleh Studio Gobo, ini tentu saja jadi pendekatan yang menarik di atas kertas. Karena sekali lagi, selain Astro Bot yang belakangan ini sukses, baik Sony ataupun sang kompetitor utama – Microsoft kekurangan “game bocah” sebagai investasi pasar masa depan seperti yang terus digalakkan oleh Nintendo.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game LEGO yang berujung kurang kreatif? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
LEGO Horizon Adventures menceritakan kembali keseluruhan plot Horizon Zero Dawn versi dasar (tanpa expansion Frozen Wilds), tentu saja dengan gaya LEGO yang lebih ringan dan kocak.
Cerita utama tetap diceritakan lewat kacamata Aloy yang tentu saja harus berhadapan dengan sekuens tantangan yang sama dengan Horizon Zero Dawn. Setelah mendapatkan teknologi masa lampau – Focus yang membuatnya bisa menggali informasi dan memetakan kelemahan para mesin yang menghuni dunianya, Aloy kini mengemban tanggung jawab untuk memastikan dunia tidak lagi berujung hancur oleh sebuah entitas yang misterius. Semua hal yang terjadi di Horizon Zero Dawn tentu akan bisa Anda “nikmati” kembali di LEGO Horizon Adventures ini dengan dialog dan sekuens yang didorong kuat ke arah humor. Bahkan kematian super dramatis dan menyedihkan yang melibatkan karakter Rost misalnya, yang notabene merupakan mentor Aloy, berhasil diracik ringan.
Untuk menjaga semangat sebagian besar game LEGO modern, tentu saja ada beberapa hal yang harus disesuaikan untuk menawarkan sisi gameplay yang berbeda. Berbeda dengan sang sumber materi dimana kolaborasi Aloy dengan karakter tertentu biasanya hanya “terbatas” pada satu atau dua chapter dimana konflik memang tengah mengitari area tersebut, Aloy akan senantiasa ditemani oleh tiga karakter playable lainnya: Varl, Teersa, dan Erend seiring dengan progress cerita yang ada. Mereka akan bermain aktif di ragam cut-scene sekaligus menjadi karakter playable yang bisa Anda gonta-ganti setiap kali berganti level.
Lantas, seperti apa penerjemahan cerita Horizon Zero Dawn dengan gaya LEGO ini? Mampukah LEGO Horizon Adventures menangkap sem ua daya tarik game action RPG racikan Guerrilla Games ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan LEGO Horizon Adventures ini.