Apex Legends Berhenti Dukung Linux, Tak BIsa Dimainkan di Steam Deck

Reading time:
November 1, 2024
apex legends

Ada upaya yang kuat memang, terutama dari Valve dan SteamOS mereka, untuk terus mendorong Linux sebagai sistem operasi lebih populer untuk gaming. Apalagi dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu, dukungan untuk ekosistem yang satu ini memang sudah jauh lebih baik. Namun nyatanya, bahkan terlepas dari upaya begitu banyak pihak, dominasi Windows memang hampir mustahil untuk dipatahkan begitu saja. Bagi EA dan Respawn Entertainment, dukungan untuk sistem operasi Linux ini justru jadi sebuah sumber masalah bagi game battle-royale mereka – Apex Legends. Keputusan sulit pun harus diambil.

EA dan Respawn akhirnya mengambil keputusan final untuk mematikan dukungan sistem operasi Linux untuk Apex Legends. Sebagai konsekuensinya? Game ini juga tidak bisa lagi dimainkan di Steam Deck. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk membersihkan ekosistem Apex Legends dari cheater. Respawn mengaku bahwa cheat yang masuk lewat sistem operasi Linux sangat sulit untuk dideteksi. Sementara terlepas dari jumlah user yang kecil, dampak dari penggunaan cheat-nya jauh lebih destruktif untuk Apex Legends. Ini menjadi resiko yang menurut Respawn tidak sebanding.

apex legends crypto
Atas nama melawan cheater, Apex Legends tidak lagi bisa dimainkan via Linux.

Tentu saja menarik untuk melihat apakah dimatikannya dukungan ini memang akan membuat ekosistem Apex Legends menjadi lebih bersih atau tidak di masa depan. Bagaimana dengan Anda? Termasuk pengguna Linus yang memainkan Apex Legends?

Source: EA

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…