Matikan The Crew, Ubisoft Dituntut Hukum
Menjadikan sebuah game bekerja dengan sistem always-online memang bisa berujung jadi sebuah buah simalakama, baik untuk publisher ataupun si konsumen – gamer itu sendiri. Bagi publisher, ini berarti kebutuhan untuk memastikan server terus hidup hingga batas waktu tidak ditentukan hingga mereka berani untuk menarik dukungan dan membuat si video game secara permanen. Sementara bagi gamer yang tertarik untuk memilikinya, terlepas dari hype yang mungkin kuat di awal, ini juga berarti potenisi untuk melihat game yang mereka beli berujung tidak lagi bisa dimainkan secara permanen di masa depan. SItuasi inilah yang sempat mengitari game racing dari Ubisoft – The Crew. Situasi sama yang membuat tuntutan hukum yang satu ini terjadi.
Dua gamer di wilayah California secara resmi melayangkan tuntutan hukum ke Ubisoft karena situasi The Crew. Seperti yang kita tahu, dengan pencabutan dukungan permanen dari Ubisoft, game racing always-online ini memang tidak lagi bisa dimainkan. Kedua gamer ini mengklaim membeli The Crew di tahun 2018 dan 2020 kemarin, pada saat game ini masih hidup. Keduanya menegaskan tidak akan pernah mempertimbangkan untuk membeli game racing ini, apalagi dengan harga yang ditawarkan di kala itu, jika mereka tahu Ubisoft akan mematikan server game ini dan membuat The Crew bahkan tidak bisa dimainkan di mode offline sekalipun.
Kedua gamer ini juga berencana untuk membuat status gugatan ini sebagai Class Action, yang memungkinkan gamer-gamer terdampak lainnya untuk ikut terjun ke dalamnya. Tidak ada informasi berapa tepatnya ganti rugi yang dituntut oleh kedua gamer ini. Ubisoft sendiri saat ini menolak untuk memberikan komentar resmi apapun terkait situasi ini.
Ubisoft sendiri sempat mengungkapkan rencana untuk menawarkan mode offline untuk The Crew 2 dan The Crew Motorfest di masa depan agar situasi serupa tak terjadi, namun tidak memberikan solusi apapun untuk The Crew di titik saat berita ini ditulis. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?
Source: Polygon