Doom Kini Bisa Dimainkan Dalam Format PDF

Author
Jagat Play
Reading time:
January 16, 2025
Walau terdengar konyol, main Doom di dalam format PDF kini terwujud berkat kreativitas gamer yang punya rasa penasaran dan jiwa petualang.

Memainkan Doom klasik di dalam format yang tidak biasa ternyata menjadi trend dan juga meme yang menarik belakangan ini, terutama di kalangan programmer. Setelah sukses membawa game FPS lawas tersebut ke layar toaster, kulkas digital, dan mesin potong rumput, kini game tersebut merambah ke format yang tak biasa yaitu PDF.

Anda tidak salah baca; programer muda Github yang tampaknya juga masih anak sekolahan berhasil memindahkan game tersebut ke dalam format PDF, yang notabene adalah tempatnya membaca teks.

Menurut pengakuan ading2210 sebagai pembuatnya, dia terinspirasi dari munculnya game Tetris di dalam format PDF yang dibuat oleh Thomas Rinsma. Berkat adanya fungsi untuk menggunakan javascript di PDF, pembuatnya berhasil memasukkan programming di dalam bentuk ASCII sebagai representasi grafik 3D.

Doom PDF
Meskipun tidak nyaman dari gameplay, setidaknya Doom PDF membuktikan bahwa kreativitas mampu membawa gaming ke tempat tak wajar.

Tampilannya sendiri memang tidak seperti game aslinya, karena adanya keterbatasan di dalam pewarnaan kode ASCII yang hanya mampu menggunakan 6 warna grading hitam putih. Selain itu, karena adanya proteksi di dalam browser yang memainkannya, javascript juga dibatasi fungsinya sehingga membuat gamenya berjalan dengan frame rate rendah.

Meski demikian, kreativitas untuk menerjemahkan Doom ke dalam format yang seharusnya hanya bisa digunakan untuk membaca teks saja patut mendapatkan pujian. Bila Anda ingin mencobanya, DoomPDF bisa ditemukan di tab ‘Repository’ di halaman Github ading2210.

Sebaiknya gunakan browser Chrome yang lebih bersahabat untuk menjalankan format PDF via internet. Siapa tahu Anda ketagihan memainkannya, terutama ketika sedang meeting bersama boss atau ruang kuliah.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…