Developer MultiVersus Dapat Ancaman Pasca Umumkan Hentikan Layanan
Kekecewaan pemain MultiVersus pasca tim developer umumkan penghentian layanan gamenya ternyata berbuntut pada ancaman kekerasan fisik.
Penghentian layanan game live service MultiVersus pada Mei 2025 nanti ternyata berbuntut tidak enak dan ekstrim. Game Director game tersebut yang mewakili developer Player First Games ungkapkan adanya ancaman kekerasan fisik yang ditujukan kepada timnya, dan berharap hal tersebut tidak berlanjut ke jenjang yang lebih serius.
Ancaman tersebut terungkap ketika Tony Huynh, Co-founder dan Game Director Player First Games menanggapi kekecewaan pemain melalui tweet di X miliknya. Setelah memberikan permintaan maaf dan ucapan terima kasih atas dukungan fans selama setahun ini, dia juga meminta pemain untuk tidak kelewat batas ketika memberikan ancaman kekerasan terhadap tim developer.
Rencana penutupan server MultiVersus yang akan terjadi pada akhir Mei 2025 setelah season kelima selesai memang menimbulkan kekecewaan besar di sisi pemainnya, terutama untuk pemain yang mengeluarkan uang banyak untuk paket seperti Founder Pack. Beberapa pihak mengecam tidak adanya refund untuk pemain yang belum lama ini membeli paket tersebut, menyatakan mereka merasa ditipu.

Akhirnya pemain menumpahkan kekecewaannya melalui review bomb di Steam, yang saat ini berikan review negatif. Tidak puas sampai di situ, pemain juga tampaknya sampai mengancam langsung tim developer seperti yang diungkapkan oleh Tony Huynh.
Meskipun melemparkan ancaman kekerasan tidak bisa dibenarkan, tetapi tidak adanya kebijakan untuk mengembalikan uang pemain yang hanya sebentar bisa menikmati paket pembeliannya juga tidak bisa dikatakan benar. Bisa jadi uang pembelian dari pemain tersebut langsung masuk ke dalam kantong Warner Bros Games selaku publisher MultiVersus, dan developer tidak punya kuasa untuk mengembalikannya.
Siapa menurut Anda yang benar di dalam masalah ini?