Penundaan Rilis GTA 6 Bikin Nilai Saham Take-Two Menurun
Untuk game sekelas GTA 6, penundaan rilis hingga 2026 pastinya bikin saham Take-Two Interactive menurun akibat kekecewaan investor.
Semakin mahal biaya pembuatan game, maka semakin besar pula resikonya ketika ada masalah, terutama untuk game sekelas GTA 6 buatan Rockstar Games. Seperti yang diperkirakan sebelumnya, penundaan rilis game sejuta umat tersebut hingga Mei 2026 nanti membuat nilai saham Take-Two Interactive, yang merupakan parent company dari Rockstar Games, menurun cukup besar.
Kejadian ini mirip seperti saat Kotaku membuat rumor game tersebut diundur hingga 2026 pada 2024 lalu, yang juga membuat saham perusahaan raksasa tersebut turun. Bedanya, kali ini berita pengunduran rilis tersebut berasal langsung dari pihak developer. Akibatnya, nilai saham Take-Two langsung meluncur jatuh sebesar 7.91% di keesokan harinya setelah pengumuman tersebut dibuat.
Untuk perusahaan kelas internasional sebesar Take-Two, penurunan nilai tersebut bisa menghasilkan kerugian yang sangat besar. Apalagi laporan keuangan untuk kuartal keempat dan juga penutup tahun fiskal 2025 sudah di depan mata, yaitu pada 15 Mei 2025 nanti. Penurunan nilai saham tersebut menunjukkan ketidakpercayaan investor terhadap langkah yang diambil oleh Take-Two mengenai penundaan GTA 6.

Guna menenangkan investor yang sudah menantikan meningkatnya investasi mereka pada awal tahun fiskal 2026 ketika GTA 6 rilis, Strauss Zelnick selaku Chairman dan CEO dari Take-Two Interactive langsung keluarkan pernyataan resmi di website resmi perusahaan. Pada pernyataan tersebut, pimpinan perusahaan raksasa tersebut yakinkan investor bahwa keuntungan mereka akan terus meningkat.
Strauss Zelnick juga mendukung keputusan tim Rockstar untuk menunda rilis game besar tersebut. Menurutnya, tambahan waktu pengembangan tersebut akan merealisasikan visi kreatif tim developer guna menghasilkan pengalaman bermain yang melebihi ekspektasi gamer.
Semoga saja waktu ekstra tersebut juga bisa digunakan oleh tim developer untuk membersihkan game itu dari beragam bug dan glitch, yang saat ini selalu menghantui game berskala besar ketika baru dirilis.