CEO Remedy Entertainment Mendadak Turun Dari Singgasananya
Setelah kegagalan FBC: Firebreak, pimpinan Remedy Entertainment mendadak turun dari jabatannya.
Kabar mengejutkan datang dari Remedy Entertainment, studio game yang terkenal dengan game populer seperti Alan Wake dan Control. Tanpa ada petir dan guntur, mendadak CEO dari studio itu, Tero Virtala, resmi mengundurkan diri dari jabatannya setelah hampir sembilan tahun memimpin perusahaan tersebut sejak Agustus 2016.
Keputusan ini datang setelah game terbarunya, FBC: Firebreak, dilaporkan mengalami kegagalan dalam mencapai target penjualannya. Setelah mendapatkan beberapa update sekalipun, game itu masih tetap tidak mampu kembali bangkit dan dimainkan kembali.

Pengumuman pengunduran diri itu diberikan melalui pernyataan resmi dari studio, mengumumkan bahwa Virtala mundur dari posisinya sebagai CEO efektif saat ini. Artinya, pimpinan studio itu tinggalkan posisinya tanpa menunggu terpilihnya CEO baru yang akan menggantikannya; langkah yang jarang terjadi di ranah bisnis.
Untuk memastikan transisi yang bebas masalah, Remedy Entertainment menunjuk Markus Mäki, yang merupakan salah satu founder studio dan anggota dewan pimpinan sejak 1995, sebagai CEO sementara mulai 22 Oktober 2025. Pimpinan sementara itu sebelumnya merupakan bagian dari tim manajemen untuk produksi dan development internal.
Sebagai tambahan, Remedy Entertainment juga mengatakan bahwa Virtala akan tetap membantu perusahaan selama masa transisi ini, guna memastikan proses pergantian pimpinan berjalan lancar.
Semoga saja mundurnya pimpinan studio itu tidak akan mempengaruhi pengembangan game saat ini, seperti update baru untuk Alan Wake 2 dan proyek game baru Control 2. Begitu pula dengan FBC: Firebreak yang sebenarnya memiliki prospek cukup menarik, tetapi dibayangi oleh miskinnya konten ketika rilis dan masalah performa di PC.
Bagaimana menurut Anda mengenai adanya perubahan tampuk kekuasaan di Remedy Entertainment tersebut?