Apa yang bisa Anda lakukan dan tidak lakukan dengan Marvel’s Avengers? Harus diakui, presentasi Crystal Dynamics di panggung utama Square Enix minggu lalu memang meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada hype. Bagaimana tidak? Di tengah presentasi yang tidak memperlihatkan banyak gameplay ini, mereka berganti fokus pembicaraan dari masalah “cerita sinematik” ke dukungan konten berkala dan format multiplayer kooperatif secara tiba-tiba, meninggalkan pertanyaan besar apa yang sebenarnya hendak ditawarkan game yang satu ini. Untungnya, detail ekstra mengemuka.

Berbicara dengan IGN, Lead Combat Designer – Vincent Napoli dan Lead Creative Director – Shaun Escayg akhirnya angkat bicara soal sistem Marvel’s Avengers ini. Untuk misi utama dengan cerita original yang mereka hadirkan, Marvel’s Avengers hanya bisa dimainkan dan diselesaikan secara solo. Oleh karena itu, ia juga bisa diselesaikan secara offline pula. Konsepnya akan tampil layaknya game third person sinematik dimana di beberapa porsi cerita, Anda akan berganti karakter secara otomatis sesuai cerita.

Namun selama menyelesaikan misi utama, Anda akan membuka banyak misi sampingan baru. Misi-misi sampingan inilah yang akan berfungsi sebagai mode multiplayer kooperatif. Crystal Dynamics menyebut misi-misi sampingan ini akan punya cerita terpisah yang akan menyempurnakan pemahaman Anda soal cerita utama yang ada. Anda bebas menggunakan karakter mana saja selama mode multiplayer, menaikkan level mereka, dan kembali ke cerita utama kapanpun Anda mau. Oleh karena itu, dia butuh koneksi internet.

Crystal Dynamics sudah angkat bicara soal beberapa isu Marvel’s Avengers, termasuk komposisi tim multiplayer dan konfirmasi soal tidak adanya desain ulang karakter setelah kritik yang mengemuka. Marvel’s Avengers sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 15 Mei 2020 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Bagaimana dengan Anda? Lebih tertarik mode misi utama solo-nya atau misi sampingan multiplayer-nya?

Source: IGN