Dev. Detroit: Kunci Visual Realistis Ada di Cahaya, Bukan Resolusi

Reading time:
July 30, 2019
Detroit Become Human jagatplay 257 1 600x338

Persaingan konsol generasi selanjutnya memang sudah di depan mata. Setiap perpindahan generasi biasanya juga diasosiasikan dengan performa lebih kuat yang di pasar konsol, didesain untuk bertahan setidaknya beberapa tahun ke depan. Diskusi terkait platform seperti ini memang sudah mengemuka, walaupun masih belum memperlihatkan dengan jelas kira-kira seperti apa kualitas visualisasi yang bisa ia usung. Bagi seorang David Cage – otak Quantic Dreams yang sudah melepas game sekelas Detroit: Become Human, Beyond: Two Souls, dan Heavy Rain, kunci teknologinya sepertinya akan terletak pada dua kata – tata cahaya.

Hal ini diungkapkan Cage dalam wawancara terbarunya dengan GameSpot. Berbicara soal peralihan generasi dan kebutuhan untuk menciptakan kualitas visual yang bahkan lebih realistis lagi, Cage percaya kuncinya akan terletak pada cahaya. Cage menyebut bahwa semakin tepat dan semakin akurat cahaya yang bisa dicapai, semakin bagus pula kualitas gambar yang didapatkan gamer. Oleh karena itu, ia sangat tertarik dengan popularitas ray-tracing saat ini.

Cage juga yakin bahwa perang “next-gen” tidak akan lagi terperangkap pada kata resolusi. Walaupun ada pembicaraan soal resolusi 8K dan sejenisnya, ia merasa pertempuran sebenarnya akan berfokus pada tata cahaya. Ia menjadi semacam evolusi bagaimana dahulu gamer mementingkan polygon, kemudian sharders, kemudian tekstur, dan kini – lighting.

Detroit Become Human jagatplay 268
David Cage percaya bahwa pertempuran next-gen akan lebih berfokus pada teknologi lighting dan bukan lagi resolusi.

Quantic Dreams sendiri saat ini masih terus melepas ulang game-game “Playstation” andalan mereka ke PC via Epic Games Store. Masih belum ada informasi kira-kira game generasi selanjutnya seperti apa yang bisa kita antisipasi dari mereka. Bagaimana dengan Anda? Setuju dengan pernyataan Cage ini?

Source: GameSpot

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…