Preview Dreadout 2: Rasa Baru, Rasa Beda!

Reading time:
February 22, 2020
Dreadout 2 jagatplay PART 1 2

Menyebutnya sebagai salah satu game racikan developer lokal tersukses sepertinya tidak berlebihan. Hampir dari kita semua tentu masih ingat bagaimana Dreadout ketika rilis, tidak hanya berhasil mencuri hati gamer Indonesia saja lewat pendekatan gameplay ala Fatal Frame yang ternyata melebur manis dengan mitologi supranatural Indonesia saja, tetapi bagaimana ia juga jadi game horror pilihan banyak Youtuber besar luar. Dengan nama dan popularitas yang sudah terbangun ini, tentu rasional untuk mengantisipasi sebuah seri kedua dari sang developer – Digital Happiness. Menariknya lagi? Alih-alih sekedar mengulang formula sama dari seri pertamanya yang sudah teruji berhasil, Dreadout 2 datang dengan inovasi tersendiri. Inovasi yang cukup untuk membuat Anda jatuh hati.

Kesan Pertama

Setelah penantian yang cukup lama, kesempatan untuk menikmati dan menjajal Dreadout 2 secara langsung akhirnya tiba. Peningkatan dibandingkan seri pertamanya memang terlihat di beragam aspek, termasuk presentasi visual yang kini dibangun dengan menjadikan Unreal sebagai basis. Berperan sebagai seri sekuel, Anda masih memainkan Linda sebagai tokoh protagonis utama, namun kini di dunia yang didesain lebih terbuka. Bahwa tidak seperti seri pertamanya yang “terperangkap” pada tema hutan dan daerah terpencil, Dreadout 2 memberikan lebih banyak ruang urban dengan cita rasa Indonesia yang kental untuk dieksplorasi. Ia juga diisi dengan lebih banyak karakter NPC yang datang dengan dialog tersendiri dan tentu saja, misi sampingan ekstra.

Namun yang membuat Dreadout 2 terasa baru dan berbeda tentu saja berangkat dari caranya menyajikan cita rasa horror itu sendiri. Jika di seri pertama, ia jelas terinspirasi dari Fatal Frame dengan sistem kamera sebagai basis, maka di Dreadout 2 ini, Digital Happiness sepertinya terinspirasi lebih banyak game survival horror yang lain. Tidak lagi sekedar melawan hantu dan setan seperti yang Anda kenal selama ini, ia kini juga dihantui monster-monster fisik yang harus ia tundukkan dengan senjata yang ia temukan selama perjalanan. Konsep dunia lain dan monster yang harus dihadapi Linda sedikit mengingatkan Anda pada game-game seperti Silent Hills dan The Evil Within. Salah satu boss yang Anda harus hadapi bahkan akan terasa familiar untuk Anda yang sempat menjajal Outlast di masa lalu.

Sejauh ini, formula ini terhitung berhasil. Setidaknya dari beberapa jam awal permainan kami yang kemudian ditranslasikan ke dalam artikel preview ini, ada kesan bahwa lore dunia Dreadout kini akhirnya berkembang dan tumbuh dalam skala yang lebih luas. Memang masih ada cita rasa mitologi Indonesia di sana, namun desain musuh yang Anda temui kini terasa lebih “universal”. Tokoh antagonis wanita baru yang harus dihadapi Linda misalnya, lebih menyiratkan cita rasa desain yang lebih kental ke karakter anime daripada sesuatu yang “Indonesia sekali”. Kami sendiri menyambut terbuka perubahan ini. Ada laporan juga soal bug yang mengganggu dari beberapa user, namun kami sendiri, belum menemukannya sendiri. Satu hal terburuk yang terjadi pada kami hanyalah kehadiran monster fisik yang terus berdiri di depan pintu, bergeming, dan berujung menghalangi jalan keluar dari ruangan. Membuat satu-satunya solusi hanyalah melakukan load dari checkpoint terakhir.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat cerita yang belum kami selesaikan saat menuliskan artikel preview ini, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven darinya untuk membantu Anda mendapatkan gambaran lebih jelas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dreadout 2! Time to hunt some ghosts!

RAW Screenshot

(1080p Preset “Ultra”)

Dreadout 2 jagatplay PART 1 125 Dreadout 2 jagatplay PART 1 6 Dreadout 2 jagatplay PART 1 146 Dreadout 2 jagatplay PART 1 142 Dreadout 2 jagatplay PART 1 131 Dreadout 2 jagatplay PART 1 121 Dreadout 2 jagatplay PART 1 104 Dreadout 2 jagatplay PART 1 102 Dreadout 2 jagatplay PART 1 94 Dreadout 2 jagatplay PART 1 70 Dreadout 2 jagatplay PART 1 43 Dreadout 2 jagatplay PART 1 34 Dreadout 2 jagatplay PART 1 24 Dreadout 2 jagatplay PART 1 17
Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…