Google Tutup Studio Internal Google Stadia

Reading time:
February 2, 2021
google stadia1

Apa yang membuat sebuah platform gaming tampil menarik? Selain kemampuan untuk menghadirkan performa dan fitur yang menggoda, kehadiran game-game eksklusif juga biasanya menjadi salah satu motor pendorong keputusan belanja yang kuat. Hal inilah yang membuat platform seperti Playstation dan Nintendo misalnya, menjadi opsi platform prioritas untuk banyak gamer. Konsep serupa juga sempat hendak didorong Google untuk platform cloud gaming mereka – Google Stadia. Setidaknya dua studio mereka persiapkan: akuisisi Typhoon Studios di bulan Desember 2019 dan studio baru di Playa Vista, LA, di bulan Maret 2020. Namun siapa yang menyangka, strategi ini ternyata tidak berlangsung lama.

Terlepas dari fakta bahwa kedua studio ini belum menghasilkan game sama sekali, Google akhirnya resmi mematikan keduanya sekaligus insiatif untuk meracik game eksklusif internal bagi Google Stadia. Sang boss besar Stadia Games & Entertainment yang membawahi kedua studio ini – Jade Raymond juga dipastikan hengkang. Google juga berjanji akan menempatkan karyawan-karyawan yang terimbas dari strategi ini ke posisi dan peran lain dalam perusahaan.

google stadia 1
Google resmi menutup dua studio internal Google Stadia yang sebelumnya dibangun untuk meracik game eksklusif untuk platform ini.

Lantas, apa yang terjadi? Google mengaku bahwa mereka kini ingin berfokus mengembangkan dan memperluas teknologi Stadia untuk para partner di dalam industri sekaligus memperdalam hubungan kerjasama dengannya. Google percaya ini adalah strategi terbaik untuk membangun bisnis yang solid dan mampu bertahan jangka panjang. Mereka juga menegaskan bahwa Stadia tetap akan kedatangan lebih banyak game dari publisher pihak ketiga di masa depan.

Belum ada informasi lebih pasti soal kemana sosok veteran seperti Jade Raymond dan Shannon Studstill yang sempat bergabung ke divisi ini, akan melangkah selanjutnya. Bagaimana dengan Anda? Terkejut atau sudah memprediksi situasi seperti ini akan terjadi?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…