Mengecewakan. Ini mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan sebagian besar gamer yang begitu mengantisipasi teaser yang baru dirilis oleh Square Enix beberapa waktu silam. Menggunakan kata Star dan berlatar belakang gambar antariksa, banyak gamer yang memprediksikan bahwa Square Enix tengah mempersiapkan sebuah seri terbaru Star Ocean, franchise RPG lawas yang memang mulai tenggelam eksistensinya. Perlahan namun pasti, informasi ini seolah mulai dapat dipastikan lewat serangkaian informasi ekstra yang semakin memperbesar probabilitas yang terarah ke kesimpulan yang sama. Namun sayangnya, apa yang diharapkan dan diprediksikan oleh gamer ternyata tidak sesuai dengan apa yang berada di benak Square Enix. Jika Anda termasuk salah satu yang berharap pada kemunculan seri terbaru Star Ocean, bersiaplah untuk kecewa.

Countdown yang sempat dilakukan di teaser site Square Enix akhirnya menuju puncaknya. Namun alih-alih memperkenalkan seri terbaru Star Ocean, countdown ini justru berujung pada sebuah game baru yang dinamakan – Star Galaxy, yang “sayangnya” merupakan sebuah game RTS berbasiskan browser. Square Enix mendefinisikan Star Galaxy sebagai game simulasi strategi yang menjadikan galaksi sebagai setting utama. Gamer diperkenakan untuk membangun teritori sebuah planet sebagai “rumah”, dan kemudian menciptakan dan mengorganisasi pasukan untuk melakukan invasi ke daerah yang lebih luas atau sekedar melakukan diplomasi damai. Spesifikasinya yang membutuhkan konektivitas internet dan flash semakin memperkuat dugaan bahwa Star Galaxy memang ditujukan sebagai sebuah game browser.

Kenihilan eksistensi Star Ocena setelah countdown Star Galaxy ini tentu saja mengecewakan banyak gamer, termasuk kami. Keinginan untuk mencicipi sebuah game JRPG berkualitas dari tangan Square Enix selain Final Fantasy XIII kian kuat, namun tidak pernah tersampaikan. Well, congratulations Square Enix, my dissapointment level just reaching over 9000!