Badan Rating Ajukan Proposal Selfie untuk Buktikan Umur Sebelum Main Game

Dengan pengkategorian yang jelas, badan rating umur dari beragam region memang sudah membantu banyak orang tua dan gamer untuk menentukan apakah sebuah video game memang cocok untuk dinikmati oleh kelompok usia spesifik atau tidak. Walaupun demikian, fungsi badan rating umur sekelas ESRB, PEGI, ataupun CERO tetap hanya “rekomendasi” saja. Tidak ada peraturan yang mengikat dan menuntut jika ada gamer di luar kelompok umur berujung memainkan game di kelompok umur lebih tinggi. Namun kini dengan teknologi AI yang sudah berkembang, badan rating yang satu ini punya ide yang lebih gila untuk memantapkan pengaruh mereka.
Adalah badan rating umur – ESRB yang sempat mengajukan proposal teknologi bernama Privacy-Protective Facial Age Estimation yang diklaim untuk melindungi para anak muda. Idenya? Sebelum memainkan video game tertentu, Anda akan harus mengirimkan foto selfie Anda lebih dulu. Teknologi basis AI akan langsung memberikan estimasi umur Anda dan kemudian menentukan apakah Anda diperbolehkan untuk memainkan game yang baru saja Anda beli tadi. ESRB sendiri beralasan bahwa teknologi ini tidak didesain untuk memperluas pengaruh ESRB, tetapi hanya bagian dari protokol UU Perlindungan Privasi Online Anak di Amerika Serikat yang notabene lebih mengikat.

Untungnya, proposal yang sudah sempat diajukan ke FTC tersebut berujung ditolak. Alasannya bukan karena masalah AI ataupun keamanan data, melainkan prosedur dan cara lebih pasti bagaimana sistem ini akan bekerja. FTC juga mempersilakan ESRB untuk mendaftarkan kembali proposal ini di masa depan. Tentu saja, apa yang hendak didorong oleh badan rating umur ini memicu reaksi negatif yang cukup kuat di komunitas gamer.
Bagaimana menurut Anda? Teknologi yang seharusnya ada atau tidak?