Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Dengan ribuan video game baru yang dirilis setiap tahunnya, banyak game yang berjuang untuk merebut perhatian Anda sejak menit pertama. Salah satu cara paling efektif? Tentu saja dengan menawarkan sesuatu yang istimewa dan unik dari sisi visualisasi, elemen pertama yang akan diperhatikan semua gamer. Ia bisa berujung menjadi sebuah pendekatan seni visual yang belum pernah ada sebelumnya, permainan kontras warna yang mentereng, estetika yang memanjakan mata, hingga desain karakter utama yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Untuk kasus terakhir ini, beberapa game sudah membuktikan seberapa efektif ia bisa berujung. Dari kasus NieR Automata hingga Atelier Ryza, game teranyar dari ShiftUp – Stellar Blade juga pantas untuk berada di dalam kategori yang sama.
Mencuri perhatian gamer di seluruh dunia karena desain karakter utama super sensual dengan kostum super ketat, Stellar Blade yang awalnya dikenal sebagai Project EVE langsung berangkat menjadi salah satu game yang paling diantisipasi di tahun 2024 ini. Dengan sebuah versi demo yang dilepas dan berujung menguatkan statusnya sebagai game action RPG yang solid, terutama dari pendekatan Souls-like yang cukup mengejutkan di momen pertarungan boss, ia terlihat begitu menjanjikan. Demo ini juga menjadi celah terbaik untuk mengintip soal konsistensi dan komitmen ShiftUp – dev. sama yang meracik game mobile NIKKE untuk urusan presentasi, baik dari sisi desain EVE, dunia post-apocalyptic yang ia usung, hingga musik yang akan menemani perjalanan Anda.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang lebih dari sekadar menjual bokong dan dada si karakter utama? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Di sebuah masa depan yang tidak diketahui kapan tepatnya, manusia bukan lagi ras penghuni bumi. Kehadiran entitas misterius bernama Naytiba yang menyeramkan berhasil menundukkan kita sebagai spesies, yang membuat kita mau tidak mau harus mengungsi ke luar angkasa dan membangun koloni di sana.
Namun manusia sendiri tidak menyerah begitu saja. Mereka memutuskan untuk menyelenggarakan operasi besar-besaran untuk merebut kembali bumi dari para Naytiba, yang juga melibatkan EVE sebagai salah satu bagian dari squad untuk misi super penting ini. Berdasarkan informasi yang ada, mereka mengetahui bahwa cara efektif untuk “membebaskan” bumi adalah dengan mencari dan menghabisi sebuah entitas yang disebut sebagai Elder Naytiba. Namun sayangnya, Naytiba mengantisipasi kedatangan para manusia. EVE bahkan harus melihat teman terdekatnya – Tachy tewas di tangan varian Naytiba super kuat – Alpha Naytiba.
Berujung diselamatkan karena peran aktif manusia yang tertinggal di bumi – Adam, EVE tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai bagian dari squad pembebasan bumi. Dari informasi yang ia raih di kota terakhir manusia – Xion, EVE berujung harus mencari dan menundukkan setidaknya 4 Alpha Naytiba yang tersebar di banyak tempat. Dengan menghancurkan setiap dari mereka dan merebut Alpha Core yang menjadi inti hidupnya, manusia dipercaya akan bisa membuka pintu rahasia untuk menemui Elder Naytiba itu sendiri. Namun seperti yang bisa diprediksi, konflik ini tidak terjadi seperti apa yang dipikirkan EVE selama ini.
Lantas, mampukah EVE berujung membebaskan bumi dari Naytiba? Apa sebenarnya Naytiba – sang ras monster itu sendiri? Seperti apa pula wujud Elder Naytiba yang disinyalir menjadi sumber kekacauan ini semua? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Stellar Blade ini.