SEGA: Sistem Gacha Cuma Populer di Asia dan Jepang

Siapa yang mengira bahwa beberapa dekade setelah industri game mulai bergerak mainsteam, kita bertemu dengan situasi dimana game yang didistribusikan secara “gratis” ternyata bisa lebih menguntungkan dibandingkan dengan game berbayar. Semuanya berkat sistem monetisasi lanjutan berbasis konten acak yang ternyata berujung efektif untuk menguras isi dompet gamer, tentu saja selama konten yang ia usung menarik. Salah satu strategi tersebut tentu saja adalah gacha yang sepertinya mulai melekat pada budaya gamer-gamer spesifik. Bagi SEGA, gaya ini justru mereka hindari untuk Sonic Rumble.
Didistribusikan secara cuma-cuma untuk PC dan mobile, SEGA memastikan bahwa Sonic Rumble tidak akan hadir dengan sistem gacha ataupun pay to win. Monetisasi yang dihadirkan game in akan berpusat pada item kosmetik yang bisa langsung Anda beli tanpa harus melewati sistem acak lebih dulu. Alasannya? Director – Makoto Tase dan Franchise Head – Takashi Iizuka menyebut bahwa sistem gacha hanya populer di gamer Asia dan Jepang saja, namun tidak disukai oleh gamer luar region tersebut. Mengingat Sonic Rumble didesain untuk pasar global, mereka mereka memilih sistem monetisasi seperti ini. Lagipula ini juga menjamin bahwa gamer Sonic Rumble nantinya akan selalu terjun setara saat mencicipinya.

Sonic Rumble sendiri rencananya akan dirilis di kuartal keempat tahun 2024 ini, masih tanpa tanggal rilis, untuk perangkat mobile berbasis Android dan iOS serta PC. Bagaimana menurut Anda? Apakah gacha memang hanya populer di Asia saja?
Source: Automaton West