Nintendo siapkan cara ampuh untuk lawan penimbun yang akan ambil untung dari Nintendo Switch 2, yaitu buat console yang banyak.

Semakin dekatnya rilis handheld console terbaru Nintendo, Nintendo Switch 2 timbulkan kekhawatiran tersendiri di hati calon pembelinya, yaitu kelangkaan barang ketika rilis nanti. Masalah ini akan beri jalan bagi penimbun yang borong console guna menjualnya kembali dengan harga beberapa kali lipat.

Ternyata Nintendo sendiri menganggap masalah ini adalah sesuatu yang sangat serius. Apalagi melihat hal serupa terjadi ketika Switch pertama rilis di 2017 yang juga menjadi ladang penimbun mencari untung, karena keterbatasan console ketika rilis.

Tidak perlu melihat jauh ke belakang, beberapa hari lalu Nvidia juga mengalami masalah serupa dengan graphics card terbarunya, GeForce RTX 5080 dan RTX 5090, yang juga dimanfaatkan oleh penimbun karena kelangkaan produk di pasaran, terutama di Amerika sana.

Guna mengatasi kelangkaan produk nantinya ketika Nintendo Switch 2 rilis, Shuntaro Furukawa selaku President Nintendo siapkan langkah jitu. Berbicara pada publikasi Jepang Nikkei, menurut Furukawa jawabannya adalah siapkan console yang banyak supaya tidak ada kelangkaan.

Menurutnya, tahun ini kondisi ketersediaan komponen berbeda dengan 2017 lalu. Kini mereka telah siapkan produksi yang besar untuk penuhi permintaan konsumennya yang pastinya akan sangat besar. Bila tidak ada kelangkaan, maka penimbun tidak bisa menjual console dengan harga mahal.

Selain itu, Nintendo juga sedang menyiapkan metode lain untuk perangi kenakalan penimbun yang tampaknya akan menyentuh ranah hukum. Furukawa juga menambahkan langkah itu tentu saja harus sesuai dengan perundangan yang ada di region lokal, yang pastinya akan pelik sekali.

Pemilik Switch pertama juga tidak perlu khawatir ketika Nintendo Switch 2 rilis nantinya. Furukawa menegaskan akan tetap dukung konten game di Switch pertama selama masih ada permintaan di sana.

Masalah penimbun yang mengambil keuntungan seperti itu tentunya merugikan konsumen. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju dengan langkah yang diambil Nintendo tersebut?