Anonymous harus diakui merupakan fenomena dunia IT paling unik yang terjadi sepanjang tahun 2011 ini. Kelompok peretas ini berhasil menimbulkan kekacauan dalam skala yang masif atas nama sebuah “ideologi”. Perang idealisme ini sendiri memang sudah memakan banyak korban. Tercatat beberapa perusahaan berskala internasional harus menelan kekuatan Anonymous dan bertekuk lutut karenanya. Ratusan ribu akun user di dunia maya berhasil dicuri dengan beberapa layanan yang berhasil dimatikan. Di antara semuanya, Sony mungkin menghadapi konsekuensi serangan yang terburuk. Fitur utama bisnis mereka – Playstation Network hancur berantakan, ribuan ID tercuri, dan PSN harus dibangun dari awal. Setelah kembali berfungsi normal, Sony tampaknya tak punya waktu untuk kembali tenang. Anonymous kembali menebarkan ancaman untuk menghancurkan Sony kembali.

Apa yang mendasari keputusan ini? Anonymous menyatakan bahwa diri mereka sekarang berada di pihak berlawanan dengan siapapun yang berusaha mendukung rancangan kebijakan terbaru Amerika Serikat – SOPA. SOPA atau Stop Online Piracy Act akan memungkinkan pemerintah AS untuk menutup dan menghapus semua situs yang danggap melanggar kebijakan merek dagang dan copyright. Anonymous melihat SOPA sebagai ancaman terbesar bagi dunia maya dan berusaha untuk menghentikannya. Caranya? Dengan menghancurkan siapa saja yang secara terang-terangan mendukung kebijakan ini, dimana Sony termasuk salah satu di antaranya. Anonymous juga menargetkan serangan pada beberapa invididu selebritis dunia seperti Justin Bieber, Lady Gaga, Taylor Swift, dan Kim Kardashian atas alasan yang sama. Sebuah perang baru pun dimulai.

Anonymous sendiri sudah menyiapkan tiga serangan terkoordinasi untuk memastikan tujuan mereka tercapai. Lewat sebuah video yang mereka sebarkan di situs video – Youtube, kelompok peretas ini menyatakan bahwa tiga operasi besar: Operation Blackout, Operation Mayhem, dan Operation LulzXMas secara resmi dimulai. Untuk sebuah kelompok yang mampu membobol server Bank of America dan perusahaan riset teknologi militer sekelas Lockheed Martin, sudah selayaknya ancaman yang dilontarkan Anonymous ini ditanggapi dengan serius. Kehancuran sudah pasti datang bagi perusahaan yang tidak mempersiapkan diri.

Bagi Anda yang memiliki akun PSN, ada baiknya Anda juga ikut mempersiapkan diri agar tidak menjadi korban atas serangan terbaru ini. Jika Anonymous serius dengan ancaman ini, maka industri game akan sekali lagi berhadapan dengan badai yang berpotensi berbahaya. Selain Sony, perusahaan lain seperti Nintendo dan Electronic Arts juga secara resmi mendukung kebijakan ini. Tahun 2012 tampaknya tak akan menjadi tahun yang mudah untuk perusahaan game yang mendukung kebijakan SOPA ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk yang simpati atau malahan antipati dengan langkah Anonymous ini? Bagi saya, anything that can kick Justin Bieber out of internet is something worth to wait for!

“Hello, SONY.
We are Anonymous.

It has come to the attention of the Anonymous activist community that you have chosen to stand by the Stop Online Piracy Act. This act will halt online businesses and restrict access to many sites for many users. Supporting SOPA is like trying to throw an entire company from off a bridge. Your support to the act is a signed death warrant to SONY Company and Associates. Therefore, yet again, we have decided to destroy your network. We will dismantle your phantom from the internet. Prepare to be extinguished. Justice will be swift, and it will be for the people, whether some like it or not. Sony, you have been warned.

To those doubting our powers. We’ve infiltrated the servers of Bank of America, The United States Department of Defense, The United Nations, and Lockheed Martin. In one day.

For their approval to SOPA, we have also declared that our fury be brought upon the following persons. Justin Bieber. Lady Gaga. Kim Kardashian. and Taylor Swift.

Operation Blackout, engaged.
Operation Mayhem, engaged.
Operation LulzXmas, engaged.

We are Anonymous.
We are Legion.
We do not forgive.
We do not forget.
Supporters of SOPA, you should’ve expected us.”