Blizzard VS Valve: Hak Atas Nama DOTA
Nama besar DOTA (Defense of The Ancients) sebagai salah satu mod game terbaik yang pernah lahir di industri game memang tidak perlu diragukan lagi. Rancangan IceFrog untuk memperkaya unsur RPG Warcraft III lewat mekanisme gameplay pertarungan antar hero ini memang luar biasa. Setelah hidup di bawah naungan Blizzard selama kurang lebih 7 tahun terakhir dan meraih popularitas yang luar biasa, DOTA akhirnya harus “terlepas” begitu saja. Valve, perusahaan developer kompetitor, berhasil menggandeng IceFrog untuk merilis seri keduanya yang tampil dengan visualisasi yang lebih baik. Semudah itukah perjalanan Valve mendapatkan DOTA? Tentu tidak, Blizzard memutuskan untuk memberikan sedikit perlawanan.
Persaingan atas nama DOTA ini sendiri memang terlihat begitu jelas di permukaan. Setelah Valve memperkenalkan DOTA 2 kepada publik, Blizzard juga dengan tidak ragu memperkenalkan produk ambisius mereka – Blizzard DOTA. Dengan Valve yang selangkah lebih maju dengan usaha untuk menjadikan DOTA sebagai merk dagang resmi mereka, Blizzard tidak punya pilihan lain selain “menggagalkan” upaya ini. Blizzard pun akhirnya memilih untuk mengambil jalur hukum untuk mendapatkan hak atas nama DOTA ini.

Blizzard memberikan argumen yang cukup kuat untuk hal ini. Blizzard merasa berhak karena DOTA sama sekali tidak memiliki asosiasi yang kuat dengan produk Valve sama sekali sebelum ini. Fakta bahwa DOTA dibangun dari semua elemen dan dunia yang diciptakan Blizzard untuk Warcraft III juga memperkuat keinginan Blizzard untuk mendapatkan DOTA. Oleh karena itu, Blizzard menginginkan agar Badan Paten dan Merk Dagang Amerika membatalkan pengajuan permohonon dari Valve.
Memang menyedihkan melihat bagaimana dua developer besar dan ternama seperti Blizzard dan Valve harus bertemu di medan pertempuran demi sebuah game. Namun melihat potensi yang mampu dihasilkan DOTA di masa depan, siapapun yang memenangkan pertempuran yang satu ini akan mendapatkan keuntungan tersendiri. Kesuksesan seolah sudah pasti untuknya. Bagaimana dengan Anda sendiri? Blizzard atau Valve yang lebih pantas mendapatkan DOTA?