Pemerintah Turki Sebut Minecraft Terlalu Brutal untuk Anak-Anak

Ini mungkin berita yang tidak pernah Anda prediksikan sebelumnya, rangkaian kalimat yang bahkan kami sendiri, tidak pernah percaya akan muncul dalam satu runtut yang sama. Memang bukan rahasia lagi jika beberapa pemerintahan di dunia memang sangat memerhatikan konten video game seperti apa yang beredar di negara mereka. Usaha untuk menghalangi beragam konten yang berseberangan dengan ideologi atau agenda pemerintahan membuat beberapa game mengalami pelarangan rilis. Seperti ketika Jerman melarang Doom, atau Thailand melarang Tropico 5 di masa lalu. Namun siapa yang menyangka, bahwa nama Minecraft juga masuk ke dalamnya.
Setidaknya hal inilah yang ditakutkan oleh Menteri Keluarga dari Turki – Aysenur Islam. Salah satu situs di Turki – Habertuk melaporkan bahwa Aysenur sempat mengungkapkan kekhawatirannya soal game racikan Mojang yang kini berada di tangan Microsoft – Minecraft. Alasannya? Ia menyebut Minecraft sebagai game yang terlalu brutal. Konsep open world yang ia usung, disebut Aysenur, bisa digunakan untuk mempromosikan agresivitas dan memuat proyeksi kekerasan terhadap wanita. Oleh karena itu, Turki akan menyelidiki Minecraft dengan lebih mendalam dan akan melarang perederan game ini jika semua dugaan yang ditakutkan tersebut terbukti.

Microsoft sebagai pemilik hak dagang atas Minecraft tentu saja bereaksi. Mereka menyebut Minecraft adalah produk yang bisa dinikmati dengan beragam cara, dengan menjadikan kebebasan dan kreativitas sebagai nilai jual utama. Microsoft selalu mendukung usaha gamer untuk saling bekerja sama untuk membangun, mengeksplorasi, dan berpetualang di dalam dunia luasnya. Sementara untuk kekhawatiran yang muncul dari Turki, mereka menyebut bahwa Minecraft punya dua solusi – mengakses Creative Mode atau menghidupkan Peaceful setting yang akan mencegah munculnya monster yang ada.
Meanwhile di Indonesia, kids playing GTA and the parents are okay with that..