Riset mengenai video game yang dilakukan di Universitas Colorado, Amerika Serikat, rupanya menarik perhatian National Science Foundation (NSF) – agensi pemerintah Amerika yang mendukung penelitian non-medis. Dukungan dari NSF untuk Universitas Colorado dibuktikan dengan kucuran dana sebesar US$1.5 juta untuk membantu penelitian mengenai video game. Penelitian di Universitas Colorado bertujuan untuk melihat perkembangan kemampuan menghitung mahasiswanya ketika ditugaskan membuat video game.

Program penelitian yang dinamakan iDREAMS tersebut kini melibatkan lebih dari 100 guru dan 8000 siswa. Mereka juga telah berhasil membuat lebih dari 10.000 game edukasi, seperti simulasi kebakaran hutan dan perhitungan matematika. Mulanya, tujuan utama dari program ini adalah untuk menggunakan perancangan video game sebagai alat motivasi untuk mempelajari ilmu komputer. Ternyata program ini diterima dengan sangat baik dan meluas ke luar Universitas Colorado, seperti daerah Alaska, Ohio, Oregon, Tennesse, Texas, dan Wyoming. Program ini juga berhasil memberikan dukungan untuk guru dan metode untuk memasukkan kurikulum pembuatan video game.

Besarnya minat dalam kurikulum pembuatan video game tersebut tentunya berujung pada masa depan developer video game. Kini, Anda tidak perlu khawatir video game akan kehabisan pekerja dalam pembuatan video game! Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Kapankah negara ini akan melihat video game sebagai prospek bisnis yang begitu besar dan menguntungkan?

Source: BCBR